Upaya Intensif Dinkes: Angka Stunting di Kutim Tahun 2023 Mengalami Penurunan Signifikan

SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur mencatat penurunan yang signifikan dalam angka stunting pada tahun ini, menurut data yang dirilis bulan ini, menurun hingga mencapai 17 persen.

Perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan tren positif. Pada tahun 2021, tingkat stunting di Kutai Timur mencapai 27,5 persen, kemudian menurun menjadi 24,7 persen pada tahun 2022. Namun, hingga pertengahan tahun 2023, tercatat penurunan signifikan sebesar 7 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, Bahrani Hasanal, menyoroti bahwa meskipun terjadi penurunan, Kabupaten ini masih menempati peringkat kedua tertinggi di Kalimantan Timur, dengan angka stunting sekitar 17 persen. Meskipun demikian, target Provinsi Kaltim untuk tahun 2024 telah ditetapkan sekitar 12,83 persen.

“Yang jelas kita (angka stunting) nomor 2 se-Kaltim, artinya sekutar 17 persen sepertinya, padahal target Kaltim di tahun 2024 sekitar 12,83 persen,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, Bahrani Hasanal, Jumat (20/10/2023).

Menurutnya, pencapaian penurunan angka stunting yang signifikan membutuhkan kerja keras dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Dinkes Kutai Timur telah mengambil sejumlah langkah, termasuk memberikan makanan tambahan untuk balita dan mempersiapkan kesehatan calon pengantin dari hulu.

Bahrani Hasanal juga menekankan pentingnya pemantauan kesehatan bayi sejak 1.000 hari pertama kehidupan, serta upaya sosialisasi dan pencegahan penyakit yang berpotensi menyebabkan stunting, seperti diare.

“Fokus juga diberikan pada kelengkapan vaksin dan imunisasi pada bayi, dengan penambahan tiga jenis imunisasi baru, termasuk rotavirus untuk diare, PCV (pneumococcal conjugate vaccine) untuk pneumonia, dan vaksin HPV (Human papillomavirus),” pungkasnya. (hu02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *