Hasil Panen Menurun,Distanak Harap Bantuan Benih di APBD Tahun 2023

Alih Fungsi Tanam Jagung

TANJUNG REDEB, HARIAN UTAMA – Menurut data yang dirilis oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, hasil pertanian sektor jagung di Bumi Batiwakkal mengalami penurunan sekira 7.536 ton, untuk data sementara hingga November 2022.

Kepala Distanak Berau, Junaidi yang dikonfirmasi pada Senin (28/11/2022) mengatakan berkurangnya hasil panen ini karena tidak adanya bantuan benih dari pusat.

Sehingga banyak lahan warga yang sebelumnya digunakan untuk jagung, terpaksa dialihfungsikan. “Iya untuk data sementara dari tahun sebelumnya memang turun,” katanya.

Ia menjelaskan, data pada tahun 2021 lalu, luas lahan panen seluas 10.340 hektar. Dengan hasil panen mencapai 56.353 ton, sedangkan pada tahun 2022 hingga November luas lahan panen hanya 8.177,1 hektar dengan hasil panen 48.817 ton saja.

“Untuk jagung Berau, masih peringkat pertama di Kaltim, untuk hasil panennya,” bebernya. Ia melanjutkan, memang untuk tahun depan mendapatkan bantuan dari pusat sebanyak 21.450 ton benih jagung. Dan itu terbagi untuk 1.430 hektar lahan di Berau.

Dalam artian, satu hektar lahan mendapatkan bantuan sebanyak 15 kilogram benih. Ditambahkan Junaidi, jumlah bantuan tersebut, jauh turun dari tahun 2021 lalu, yakni seluas 11.550 hektare. “Cukup sedikit. Itu saja bantuan dari pusat,” katanya.

Hal ini juga berdampak pada sektor pertanian jagung di Berau, pasalnya hasil panen jagung dipastikan akan menurun, karena tidak adanya benih jagung untuk masyarakat.

Padahal menurut Junaidi, masyarakat di Berau sangat membutuhkan benih jagung. “Iya tahun ini memang tidak ada bantuan benih jagung,” katanya.

Ia melanjutkan, untuk tahun 2023, bantuan dialokasikan khusus Kecamatan Tabalar, mendapatkan alokasi sebanyak 246 hektare. “Iya ada beberapa yang kami alokasikan memang,” katanya.

Selain itu juga ada kampung lain yang mendapatkan bantuan yakni, Batu Putih, Talisayan, Biatan, Tabalar, Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Segah, Kelay dan juga Pulau Derawan. “Memang tidak setiap kampung, karena memang bantuan tidak sebanyak 2021 lalu,” pungkasnya.

Junaidi berharap, agar Pemkab Berau bisa mengalokasikan dana melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2 Berau, untuk bantuan benih terhadap para petani jagung di Bumi Batiwakkal. Menurutnya, dengan banyaknya bantuan benih, alih fungsi lahan bisa dicegah. “Bisa dicegah, dengan bantuan benih,” ujarnya.

Diakui Junaidi alih fungsi lahan sebenarnya bisa dicegah, asalkan bantuan konsisten diberikan kepada para petani jagung di Berau. Karena keluhan petani yang ia terima, sulitnya mendapatkan bantuan benih, membuat mereka harus memutar otak, memanfaatkan lahan yang ada, dengan menanam sawit. “Kami upayakan, agar tahun depan bantuan bisa besar dari APBD,” pungkasnya. (PiN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *