TANJUNG REDEB, Harian Utama– Reses adalah kegiatan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala dan merupakan kewajiban anggota DPRD untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada setiap masa reses.
Tujuan reses itu sendiri adalah menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di Dapil nya sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan.
Sama halnya yang dilakukan oleh, Elita Herlina, salah satu anggota DPRD Berau yang menggelar kegiatan resesnya di salah satu kediaman warga di dapilnya yang berada di kecamatan kelay atau lebih tepatnya kampung Long Beliu.
Ditemui usai menggelar Reses masa sidang ke III di tahun 2023 nya tersebut dirinya mengatakan, bahwa tidak terlalu banyak aspirasi yang berhasil ia tampung di kecamatan kelay tersebut.
“Memang direses yang saya gelar kali ini hanya beberapa aspirasi atau usulan yang berhasil saya tampung, alias tidak banyak, bukan karena saya membatasi jumlah aspirasi malam ini melaikan, masyarakat disini selalu saya perhatikan kesejahteraan nya. Sebelum di mulainya masa reses, saya sendiri selalu turun langsung ke masyarakat untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat selama ini dan sebisa mungkin memperjuangkan nya,”ucapnya.
Adapun usulan yang berhasil ia tampung di resesnya kali ini adalah, pengadaan sambungan air bersih untuk warga dikampung Long Beliu tersebut,Listrik 24 jam, jaringan seluler dan internet hingga pelatihan untuk kelompok ibu-ibu di daerah tersebut.
“Untuk permasalahan sambungan air bersih yang menjadi usulan warga setempat pada malam hari ini, dalam waktu dekat saya akan kordinasikan langsung dengan pihak perumda batiwakkal dalam hal ini direktur PDAM agar permasalahan ini bisa teratasi dan masyarakat disini bisa merasakan juga yang namanya air PDAM,”ujarnya.
Sedangkan terkait listrik, dikatakan nya memang di daerah tersebut untuk pengaliran listriknya sendiri belum 24 jam dengan alasan dari pihak pengurus di lokasi setempat harus ada pendinginan mesin pembangkit listrik di daerah tersebut agar mesin bisa awet dan tahan lama.
“Akan saya usulkan di penganggaran yang akan datang agar secepatnya diadakan pengadaan alat pembangkit tambahan, bila perlu akan saya usahakan agar PLN bisa masuk kampung,”terangnya.
Masih seputar menjawab keluhan warga, menjawab salah satu usulan warga terkait susahnya jaringan seluler dan internet di daerah tersebut ia mengatakan akan bertemu perwakilan pemerintah daerah untuk mempertanyakan salah satu program bupati yaitu 1000 titik wifi gratis untuk perkampungan dan sekolah.
“Jadi setelah selesai masa reses nanti akan saya kordinasikan dengan Diskominfo Berau, agar titik wifi yang dipasang disini berfungsi sebagaimana mestinya,”tegasnya.
Adapun aspirasi terkait pelatihan seperti yang di usulkan oleh ibu-ibu di daerah tersebut dirinya juga menjawab akan mengkordinasikan lagi kepada Disnakertrans agar mengadakan pelatihan khusus buat ibu-ibu tanpa di pungut biaya.
“Jadi saya minta ibu-ibu yang memerlukan pelatihan disini harap membuat kelumpok pelatihan yang di inginkan nya masing-masing, agar pengkordinasian kepada SKPD penyelenggara pelatihan nanti nya lebih mudah,”bebernya.
“Kan lebih bagus selain mendapatkan pelatihan juga mendapatkan ilmu tehknik penjualan yang lebih baik juga nantinya,”ungkapnya. (HAM/ADV)