HarianUtama Sangatta – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sedang merencanakan ekspansi bisnis dengan membangun Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), kegiatan groundbreaking yang diadakan di halaman Kantor Perumdam Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim di Kawasan Kabo. Direktur Perumdam TTB Kutim, Suparjan, mengungkapkan rasa syukur atas terwujudnya proyek ini yang telah lama direncanakan.
Dalam sambutannya, Suparjan menekankan pentingnya proyek ini sebagai bagian dari inovasi yang dilakukan oleh Perumdam TTB Kutim.
“Gagasan untuk membangun pabrik AMDK ini sebenarnya sudah lama disampaikan oleh Pak Bupati kepada kami. Setelah melakukan studi banding ke Yogyakarta dan melanjutkan dengan studi kelayakan, kami melihat peluang besar dalam penyediaan air minum di Kutim yang cukup tinggi,” ujar Suparjan.
Lebih Lanjut Suparjan, mengatakan Pabrik ini akan memproduksi air minum dalam dua kemasan yang pertama kemasan 300 ml dan yang kedua 200 ml.
“Untuk kemasan botol, kami akan memproduksi botol berkapasitas 300 ml dengan kemampuan produksi sementara sebesar 100 dus per hari, setiap dus berisi 24 botol. Sedangkan untuk kemasan gelas, kami akan memproduksi gelas berkapasitas 200 ml dengan kemampuan produksi yang sama yaitu 100 dus per hari, namun setiap dus berisi 48 gelas,” jelas Suparjan.
Suparjan juga menjelaskan bahwa pendanaan proyek ini sepenuhnya berasal dari dana murni Perumdam dengan alokasi anggaran tahun 2024. Pembangunan pabrik ini direncanakan selesai dalam waktu 150 hari.
Ia meminta doa dan dukungan dari semua pihak agar seluruh proses pembangunan dan operasional pabrik ini dapat berjalan lancar.
“Kami berharap dukungan dari seluruh masyarakat dan pihak terkait agar proyek ini bisa terlaksana tanpa hambatan, dan akhirnya dapat memberikan kontribusi positif bagi Kutim,” harapnya.
Dengan terwujudnya pabrik AMDK ini, Perumdam TTB Kutim menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan air minum kepada masyarakat serta memanfaatkan peluang usaha yang ada. Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air minum kemasan di Kutim dan sekitarnya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.(*/A)