SANGATTA – Menjelang keikutsertaan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada Pameran Apkasi Otonomi Expo yang akan berlangsung pada 10-12 Juli 2024 di Convention Center Jakarta, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengadakan rapat pemantapan bersama perangkat daerah terkait. Rapat ini digelar di Ruang Rapat DPMPTSP Kutim pada Rabu (03/7/2024).
Rapat dipimpin oleh Muhammad Yani, Kabid Pengembangan, Energi, SDM, dan Promosi Daerah, yang mewakili Kepala Dinas yang sedang menghadiri agenda lainnya. Hadir dalam rapat tersebut perwakilan dari Bappeda, Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi UKM, Dinas Kelautan dan Perikanan, Diskominfo Staper Kutim, Bagian Pembangunan, Bagian Ekonomi, serta undangan lainnya.
Muhammad Yani dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tahun 2024 ini, Pemkab Kutim berencana mengikuti pameran atau expo di delapan lokasi. Sebelumnya, Kutim telah berpartisipasi dalam expo di Samarinda, Jogjakarta, dan Batam. Pameran Apkasi Otonomi Expo merupakan agenda berikutnya.
“Hari ini kita gelar rapat pemantapan, agar saat pelaksanaannya semua sudah siap, baik dari sisi teknis desain stand agar lebih atraktif dan menarik dengan menonjolkan ciri khas kutim maupun produk-produk unggulan yang akan dibawa saat pameran tersebut berlangsung,” harapnya.
Dalam rapat tersebut juga dibahas bahwa selain menghadirkan Duta Wisata Kutim di stand pameran, produk yang akan dipromosikan meliputi Batik Wakaroros, gelang, pernak-pernik dari batu, serta kuliner atau produk makanan khas Kutim seperti amplang dan keripik pisang. Selain itu, Pemkab Kutim juga akan menawarkan potensi investasi di KEK Maloy.
“Kita (Kutim) memiliki banyak potensi unggulan. Oleh karena itu, kepada semua Perangkat Daerah (PD) terkait agar betul-betul memperhatikan produk mana yang akan ditampilkan,” ujarnya.
Pameran Apkasi Otonomi Expo telah menjadi salah satu ajang promosi komoditas dan investasi terbesar di tanah air, yang dihadiri oleh para buyer dan investor potensial dari dalam dan luar negeri. Keikutsertaan Kutim dalam pameran ini diharapkan berdampak positif bagi perdagangan komoditas unggulan dan investasi daerah.