TELUK BAYUR, HARIAN UTAMA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kalimarau Berau, menyebut musim kemarau tahun 2022 ini bersifat basah (La nina Lemah)
Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi Mengatakan, seperti prediksi pihaknya bahwa musim kemarau masih terjadi pada bulan September hingga Agustus tahun 2022 ini.
“Jadi, meskipun musim kemarau tapi masih tetap ada hujan dan sifat hujan di bulan- bulan ini adalah lokal dengan intensitas rendah dan waktu durasinya singkat. kemudian kebanyakan di siang atau malam hari hujannya,” Terangnya.
“Kalau untuk di perairan masih terpantau normal, tidak ada gelombang dan sebagainya, jadi aman untuk para nelayan. Sedangkan untuk sisi penerbangan juga sama, sangat bagus karena pertama keuntungan dari pada musim kemarau yang sifatnya basah ini kelembabannya menjadi tinggi, jadi tidak ada kebakaran hutan dan lahan,” sambungnya.
Diakuinya, pihaknya juga telah memberitahukan Informasi ini kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Berau, BPBD, Polres Berau dan lain sebagainya.
“Kalau untuk potensi bencana yang berhubungan meteorologi. Ya, paling-paling angin saja, kalau hujan memang kecil kemudian gelombang tinggi juga rendah. Maka yang diwaspadai adalah angin karena cenderung pada musim penghujan. Yang perlu diwaspadai juga ialah tentang api, Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) harus dijaga juga serta terkait pembukaan lahan baru ini walaupun sifat basah tapi anginnya akan membahayakan,” Jelasnya.
Dirinya mengimbau masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk selalu mewaspadai terjadinya Karhutla.
“Terutama yang paling kita waspadai adalah api dan pembukaan lahan walaupun musim kemarau kali ini bersifat basah tetapi kecendrungan untuk pembakaran hutan tetap saja ada,” tandasnya. (rizal).