TANJUNG REDEB, HARIAN UTAMA- Intensitas Hujan yang cukup tinggi mengakibatkan air sungai segah kerap kali menjadi banjir dan keruh, hal tersebut tentu berpengaruh kepada pembiayaan produksi air baku Perumda Air Minum Batiwakkal.
Direktur Utama Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman, mengungkapkan dengan kondisi air yang keruh tentu saja penggunaaan bahan kimia menjadi akan bertambah. Pasalnya, tingkat kekeruhan air meningkat dari biasanya.
“Nah cuma memang sebagaimana kita sampaikan, bahwa kita telah membangun sistem, yaitu pengamatan pada air baku karena dibeberapa titik kan kita masih belum otomatis. jadi masih secara manual melihatnya,” terang Saipul Rahman.
“Sistem itu yang kita bangun saat ini. Ya memang kalau mereka tidak mengecek air baku maka bisa keruh airnya, karena mereka tidak dapat menyesuaikan bahan kimianya. Karena kalau bahan bakunya keruh maka bahan kimianya otomatis harus bertambah,” Sambungnya.
Diakuinya, jika penyedotan dari sungai akibat musim hujan tidak terlalu berpengaruh. menurutnya, yang lebih pengaruh itu ialah sampah plastik.”Maka dari itu kami mengimbau kepada masyarakat agar sekiranya tidak membuang sampai sembarangan, terutama sampah plastik tentu itu sangat menguras listrik.
Jadi yang seharusnya tarikan listriknya rendah hanya dikarenakan adanya sampah plastik itu, maka menjadi lebih berat tarikan daya listriknya sehingga kita akan lebih mahal dalam pembayaran listriknya, tentu kasian PDAM,” Ucap Saipul Rahman.
“Tarif harga air Perumda Air Minum Batiwakkal salah satu yang paling rendah se-Kaltim. Kemudian harus dibebankan lagi dengan menanggung beban listrik yang besar tentu akan berdampak sekali terkait adanya sampah plastik di area penyedotan awal kita,” pungkasnya Saipul Rahman. (rizal).