Dulunya Seorang Pembersih Kebun, Arif Sukses di Bisnis Perumahan Winanda.

TANJUNG REDEB, Harian Utama – Muhammad Arif, dari hanya seorang pembersih kebun hingga menjadi pendiri 444 perumahan winanda di Berau.

Muhammad Arif atau yang di sapa akrab Arif, membagikan kisah inspiratifnya dalam merintis karier bisnis perumahan winanda yang kini telah membangun 444 unit rumah di 11 lokasi berbeda yang ada di Kabupaten Berau. 

Perjalanan Merintis Arif tidaklah mudah, dirinya menceritakan awal mula dirinya menginjakkan kaki di Berau pada tahun 2004 dan bekerja sebagai pembersih kebun di Kiani Kertas selama 3. Kemudian, pada tahun 2005, ia beralih pekerjaan di perusahaan Telkom selama tiga tahun dengan gaji Rp1 juta per bulan. 

“Dari situ, saya menyisihkan Rp300 ribu setiap bulan hingga terkumpul Rp10 juta untuk modal usaha saya sendiri,” ucap Arif. 

Dengan modal tersebut, ia memulai usaha minyak dari tahun 2008. Hingga pada tahun 2011 Arif beralih ke bisnis jual beli kendaraan bekas. 

Merasa tak berpuas diri, Arif kemudian kepikiran untuk membuka usaha tanah kaplingan pada tahun 2015. Disinilah Arif memulai titik awal memasuki usaha perumahannya. Dengan visinya hingga akhirnya, pada tahun 2019, ia mendirikan Perumahan Winanda dengan modal awal Rp250 juta.  

Alasan Arif sendiri membangun bisnis perumahan dibandingkan bisnis lainnya, karena alasan ingin membantu masyarakat Berau memiliki rumah. Disaat yang lain mengharuskan DP rumah hanya untuk memiliki rumah di Berau, Arif memberikan kemudahan tanpa DP dan tanpa akad.

Dirinya menjelaskan, pembeli hanya perlu menyiapkan dua kali angsuran. Bahkan, biaya pungutan pajak yang seharusnya ditanggung pembeli, ia pun bersedia untuk menanggung. 

Lebih lanjut, Perumahan Winanda menjadi pionir dalam menyediakan rumah tanpa DP di Berau, terutama sejak masa pandemi Covid-19. Terbukti saat ini ada 444 unit rumah yang telah dibangunnya.

Namun, Arif juga menyampaikan perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus. Arif mengakui tantangan terbesar adalah keterbatasan bahan material, seperti pasir, serta guncangan ekonomi saat pandemi dan aturan-aturan yang di terapkan oleh pemerintah. Meski demikian, ia masih bisa menjaga stabilitas bisnisnya.  

Sebagai pengusaha yang juga dikenal sebagai mentor bagi beberapa pengembang perumahan di Berau, Arif merasa bangga melihat kesuksesan banyak developer yang ia didik. Sehingga dirinya berharap pemerintah lebih bijak dalam menetapkan aturan, khususnya pajak agar tidak memberatkan masyarakat dan pengusaha perumahan. 

Untuk menjadi pengusaha seperti dirinya, Ia berpesan kepada calon pengusaha agar dapat menjaga kejujuran dalam menjalankan usahanya.

“Kunci utama dalam berbisnis adalah jujur. Terus terang, saya ini orangnya nakal, tapi saya jujur. Modal utama itu kejujuran,” katanya.

Dengan semangat dan kerja kerasnya, Muhammad Arif tidak hanya membangun perumahan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat Kabupaten Berau untuk memiliki hunian yang layak dan terjangkau.  

Reporter : Mia