banner 1024x768

Inovasi Bandara Kalimarau Hindari Persaingan Kepada Pihak Luar

TANJUNG REDEB, Harian Utama – Banyaknya masyarakat mengeluhkan kemahalan harga Tap Cash sehingga Kepala Bandara BLU UPBU Kelas I, Ferdinan Nurdin angkat bicara terkait keluhan masyarakat.

Ferdinan Nurdin selaku Kepala Bandara BLU UPBU Kelas I mengungkapkan Tap Cash masuk dalam program 100 hari kerja yang telah berjalan hingga saat ini, padahal peraturan tersebut belum terbit sampai undang-undang Ibu Kota Nusantara (IKN) muncul. Sehingg bandara mempersiapkan inovasi untuk menggunakan tap cash yang tentunya akan merubah pola pikir dan pola edit masyarakat agar tidak terjadi persaingan oleh pihak luar.

“Kabupaten Berau nantinya akan menjadi mitra IKN sehingganya kami mempersiapkan ini semua agar tidak terjadi persaingan, kita tidak bisa terbelenggu oleh masa lalu, karena kita hidup di masa sekarang dan tentunya akan memikirkan masa depan”, ucapnya.

la juga mengatakan Kabupaten Berau harus bisa berinovasi agar bisa berdiri pada kaki sendiri, oleh sebab itu pihak bandara berinovasi untuk melakukan Beauty Countest dengan mengkonteskan beberapa bank-bank BUMN yang memprogramkan uang elektronik yaitu Bank BNI, Bank BRI dan Bank Mandiri.

“Tetapi yang menjadi titik permasalahannya ialah kenapa Tap Cash harus satu bank saja yaitu Bank BNI. harusnya ini menjadi sebuah keharusan dan bukan pilihan yang harus dijalankan dan dihadapi karena tahapan dari Bank BRI sendiri melewati tahapan yang bernama Beauty Countest”, kata Ferdinan dengan tegas.

Ferdinan Nurdin juga memaparkan terkait keberanian pihak Bank BNI yang menawarkan berbagai program-program yang lebih banyak itemnya sehingganya pihak bandara yang memenangkan Bank BNI.

“Kenapa kita memilih pihak Bank BNI karena mereka yang berani mempresentasikan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada bandara, memberikan standing AC sebanyak 5 unit, system portal, system pengawasan yang berada pada cargo yang saat ini mash proses Pembangunan, dan mereka juga memberikan system interaksi elektronik”, paparnya.

Lebih lanjut, ia juga dengan tegas mengatakan pihak bandara tidak menutup diri dari bank-bank lain seperti yang telah dilakukan oleh Bank BNI, bukan hanya bank tetapi investor pun bisa berinvestasi.

“Karena kemarin terjadi kegaduhan di masyarakat, jadi kami berinisiasi mengirimkan surat kepada Bank BRI, Bank BCA dan Bank Mandiri untuk segera berinvestasi di bidang portal, ketika mereka melakukan suatu program yang sama seperti Bank BNI maka kami akan melakukan kerjasama karena otomatis Ketika mereka membuat portal maka akan mengeluarkan dana dan nantinya akan kita gantikan misalnya pemasangan iklan di bandara”, jelasnya.

Terakhir, ia mengatakan telah mengundang untuk rapat kepada pihak bank-bank lain dengan didampingi ole Kejaksaan agar dapat terbantu dan segera melakukan investasi kepada bandara.

“Untuk saat ini status dari pihak bank itu sendiri tidak bisa memutuskan di wilayah ini karena yang memutuskan ialah cabang mereka yang berada di Balikpapan, makanya sampai detik ini belum ada lagi penambahan dari 3 pihak bank BUMN” pungkasnya.

(Mia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *