TANJUNG REDEB, Harian Utama – Suasana di Kantor Bawaslu Kabupaten Berau mendadak ramai pada Senin (25/11/2024) malam. Sebuah video yang beredar memperlihatkan beberapa pria tergesa-gesa membawa seorang wanita yang diduga terlibat dalam praktik money politics menjelang Pilkada.
Dalam konferensi pers yang digelar malam itu, Ketua Bawaslu Berau, Ira Kencana, membenarkan kejadian tersebut. Namun, ia menjelaskan bahwa laporan yang disampaikan belum memenuhi syarat formal.
“Saat itu kami sedang rapat, tiba-tiba datang seorang wanita bersama beberapa pria. Wanita tersebut terlihat panik dan meminta untuk tidak direkam. Namun, sebelum kami sempat menindaklanjuti, mereka pergi begitu saja tanpa menyelesaikan proses laporan,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Berau bidang Hukum, Pencegahan, dan Humas, Natalis L. Wada, menyatakan bahwa kejadian tersebut tetap akan dijadikan sebagai informasi awal untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Kami akan memeriksa bukti-bukti, termasuk video yang kini beredar di media sosial. Pihak-pihak yang ada dalam video dan foto akan kami panggil untuk memberikan klarifikasi. Namun, hingga saat ini, kami belum memiliki identitas jelas dari pelapor maupun terlapor,” katanya.
Natalis menambahkan, proses pendalaman akan dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku dengan batas waktu maksimal tujuh hari sejak informasi awal diterima. Langkah ini diambil untuk mencegah kesalahpahaman di masyarakat dan memastikan setiap dugaan pelanggaran diproses dengan serius.
Bawaslu juga mengimbau masyarakat untuk melapor secara tertib dan melengkapi bukti yang diperlukan.
“Kami berkomitmen untuk bekerja secara profesional dan transparan demi menjaga kepercayaan masyarakat selama proses Pilkada berlangsung,” tegas Natalis.
Kejadian ini menjadi perhatian publik karena dinilai mencerminkan pentingnya integritas dalam penyelenggaraan Pilkada. Semua pihak diharapkan berperan aktif dalam menjaga proses demokrasi yang jujur dan adil.
Reporter: Mia