SANGATTA – Dalam upaya memperkuat penanggulangan kebencanaan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Pemerintah Kabupaten Kutim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Lokakarya Penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi Bencana Banjir pada Selasa (02/7/2024). Lokakarya ini diadakan di Hotel Royal Victoria dan dihadiri oleh berbagai perangkat daerah terkait.
Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setkab Kutim, Poniso Suryo Renggono, membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, Poniso menekankan pentingnya dokumen rencana kontinjensi sebagai bagian dari pelayanan informasi rawan bencana. Dokumen ini merupakan langkah awal dalam proses identifikasi dan penyusunan rencana ke depan berdasarkan potensi kejadian bencana yang mungkin terjadi.
“Penyusunan rencana kontinjensi dilakukan secara bersama antar lembaga dan pelaku penanggulangan bencana, baik pemerintah maupun non pemerintah,” jelas Poniso.
Poniso mengingatkan pengalaman banjir yang semakin sering terjadi di wilayah Kutim, terutama di Sangatta. Mengingat kejadian banjir besar pada tahun 2022, pemerintah daerah merasa perlu menyusun rencana kontinjensi sebagai tindakan nyata untuk memenuhi standar pelayanan minimal dalam penanganan darurat bencana banjir.
“Rencana kontinjensi bencana banjir ini akan dilengkapi dengan skenario kejadian dan asumsi dampak. Yang diharapkan mampu mendeskripsikan kondisi sebenarnya, dari kejadian banjir serta dampaknya terhadap aspek kependudukan, sosial ekonomi, lingkungan dan sarana prasarana,” ujarnya.
Mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman yang berhalangan hadir, Poniso mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk berkolaborasi dan membangun komitmen bersama dalam menangani keadaan darurat atau bencana alam.
“Dengan digelarnya kegiatan ini, akan tersusun prosedur tetap terkait dengan penanganan bencana. Sehingga bila terjadi bencana, pemerintah daerah akan selalu siap, dalam menghadapi beragam tantangan kedepan dengan mempersiapakan segala sesuatu apabila terjadi bencana,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kutim, Idris Syam, menjelaskan bahwa lokakarya yang diadakan secara daring dan luring ini menghadirkan dua narasumber: Ario Akbar Lomban dari BNPB Jakarta dan Tresna Rosano serta Ipran dari BPBD Samarinda. Lokakarya ini juga diikuti oleh perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) di Kutim.
“Output dari kegiatan ini adalah dokumen kontinjensi yang akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan membangun komitmen antar pelaku penanggulangan kebencanaan di Kutim, sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak terhadap keselamatan jiwa masyarakat,” tutup Idris Syam.