Ruangan Penuh, Pasien Dirawat Di lorong Rumah Sakit, RSUD Abdul Rifai; Meminta Pemkab Berau Tambah Ruangan

Kondisi Rumah Sakit Umum Abdul Rifai

TANJUNG REDEB, HARIAN UTAMA- Keterbatasan ruangan perawatan kembali memaksa manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, memaksimalkan keberadaan lorong-lorong ruangan untuk merawat pasien.Seperti pantauan beberapa awak media, di ruang Anggrek atau ruangan khusus anak-anak, pada Jum’at (26/08/2022).

Semua kelas di ruangan tersebut terisi penuh, yang memaksa lima pasien anak harus dirawat diluar ruangan. Menurut Salah Seorang Ibu yang menjaga anaknya yang tengah sakit, Nova mengatakan ia bersama anaknya sudah sejak 3 hari lalu mendapat perawatan di lorong ini.

“Bagi saya tidak apa-apa karena kami juga memahami kondisi ruangan yang penuh. Yang terpenting anak kami sehat, walaupun diluar ruangan kami juga tidak merasa panas karena ada pendingin walaupun diluar ruangan,” Ucap Nova.

Dikatakan Nova, pihak rumah sakit juga telah menyampaikan apabila ruangan kosong, maka ia bersama anaknya akan dipindahkan kedalam ruangan. “Meskipun diluar ruangan, kondisi anak kami sudah cukup membaik, tidak seperti saat pertama ke rumah sakit beberapa hari lalu, kondisi anak saya lemes,” ungkapnya.

Sementara Itu, Dirut Rumah Sakit Abdul Rifai, Dr Jusram melalui Humas RSUD, Dr Erva Anggriana mengatakan, Kondisi saat ini diakuinya tengah banyak kunjungan terutama untuk pasien anak.

“Dimana untuk pasien anak ini mendominasi, seperti pasien demam berdarah, Tipes (typhus) dan Bronkopneumonia dan memang pasien-pasien ini membutuhkan perawatan longstay (Lama tinggal) yang cukup panjang. Pasalnya kondisi adik-adik ini, kondisinya memang harus diobservasi di rumah sakit,” Ucap Dr Erva.

Diakuinya, memang untuk saat ini ruangan pada perawatan khusus anak di ruang anggrek ini tengah penuh. “Maka dari itu kita terpaksa mengambil langkah yang terbaik adalah menggunakan lorong, harapan kami ini tidak lama terjadi karena dengan kondisi ini kami pun prihatin, ketika terlalu lama pasien pasien ini berada diluar,” terangnya.

Dirinya berharap, penambahan ruangan harus secepatnya dilakukan. Namun dikatakannya pihak nya sebagai user untuk hal tersebut bukan kewenangan pihaknya dikarenakan ada pihak berwenang yang bisa menjawab”Kalau untuk usulan atau pengajuan terkait ruangan ini sudah usulkan ke Pemerintah Kabupaten Berau dan kita juga sudah mengajukan di Musrenbang,” bebernya.

Menurut Erva, kondisi ruangan yang penuh ini diakuinya tidak selalu penuh, hanya saja memang ada masa- masa tertentu itu yang membutuhkan jumlah ruangan lebih banyak. “Seperti saat ini karena DBD lagi membeludak otomatis pasien pun akan membeludak, terutama setelah terjadinya covid 19. Ya walaupun saat ini masih ada 2 pasien Covid-19 dengan gejala sedang.

Meskipun seperti itu otomatis tetap kita harus mempunyai langkah kedepan, jadi harus ada langkah ruangan secepatnya untuk sementara. Kalau untuk mengatasi ruangan yang penuh saat ini yang bisa kita lakukan ialah dengan menempatkan pasien dilorong,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, sebenarnya perjuangan pihaknya untuk bisa menambah ruangan telah dilakukan. “Namun hingga saat ini, bahkan sudah sepuluh tahun belum ada penambahan ruangan di Rumah Sakit Abdul Rifai ini. Harapan kami Pemerintah Daerah Kabupaten Berau juga bisa membuka mata, untuk secepatnya memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa menambah ruangan lebih banyak lagi,” tandasnya. (rizal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *