BERAU, HARIANUTAMA – Anggota DPRD,Sutami , menyoroti adanya Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berkelanjutan yang melanda para nelayan di wilayah pesisir Kabupaten Berau, berdampak serius terhadap sektor perikanan, khususnya distribusi ikan ke berbagai wilayah di Berau maupun luar daerah.
Sutami mengatakan betapa susahnya mendapatkan BBM membuat sebagian nelayan terpaksa beralih profesi demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
Ia menilai krisis tersebut perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah. Sutami mendorong agar pemerintah segera menghadirkan stasiun pengisian BBM khusus di wilayah-wilayah nelayan, guna menghindari terjadinya krisis serupa di masa mendatang.
“Kenapa para nelayan begitu sulit mendapatkan BBM? Salah satu solusinya, bisa dengan menghadirkan stasiun pengisian BBM di wilayah-wilayah nelayan,” ujar Sutami, Sabtu (17/05/2025).
Sutami memberikan masukan kepada pemkab berau ada sejumlah titik strategis yang menurutnya layak untuk dibangun stasiun BBM khusus nelayan, di antaranya Maratua, Tanjung Batu, Talisayan, dan Biduk-biduk.
“Kalau menurut saya, beberapa titik seperti Maratua, Tanjung Batu, Talisayan, dan Biduk-biduk perlu segera dibangun stasiun bahan bakar, agar para nelayan tidak lagi kesulitan,” tuturnya.
Ia berharap, apabila pemerintah benar-benar serius menangani persoalan ini, maka langkah konkret harus segera dilakukan demi menjaga keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir.
“Saya harap ini menjadi perhatian bersama, terutama dari pemerintah, agar ke depan tidak ada lagi krisis BBM dan nelayan yang terpaksa beralih profesi,” pungkasnya.(adv).