SAMBALIUNG, HARIAN UTAMA- Guna melestarikan adat dan budaya, Pemerintah dan Masyarakat Kampung Tumbit Dayak kembali menggelar upacara adat Bekudung Betiung yang mulai sejak tanggal 24 hingga 26 Juni 2023.
Pada penutupan acara, Wakil Bupati Berau bersama unsur Forkopimda, Ketua DPRD, Anggota DPRD Berau, OPD terkait, serta masyarakat kabupaten berau pun turut hadir menyaksikan acara budaya Bekudung Betiung ini.
Upacara ini dilaksanakan oleh masyarakat asli suku Dayak Ga’ay. Bekudung berasal dari bahasa Berau yang berasal dari bahasa Dayak Ga’ay yakni Plie Ngak Tam yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah pesta syukuran setelah panen.
Maknanya adalah menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perolehan kesehatan, keselamatan dalam bekerja. Mulai menabur benih hingga memanen. Sedangkan Betiung berasal dari bahasa Berau terjemahan dari bahasa Ga’ay yang berasal dari kata Lamko, artinya pendewasaan anak laki-laki.
Wakil bupati Berau, Gamalis menuturkan, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau ia menyambut baik atas terselenggaranya festival bekudung betiung. Sebagai salah satu ajang tahunan yang dilaksanakan untuk tentu saja mempertahankan tradisi adat budaya asli kabupaten berau agar terus lestari dan bermanfaat untuk generasi kini dan yang akan datang.
“Untuk itu saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada segenap warga masyarakat tumbit dayak, jajaran pemerintahan kampung dan kecamatan sambaliung,” ucap Gamalis. Senin (26/06/2023).
Perlu diketahui, bahwasanya pemkab berau memiliki komitmen kuat untuk senantiasa mendukung segala upaya pelestarian kebudayaan. Sebab, ajang semacam ini juga akan menjadi salah satu daya tarik pariwisata otentik yang ada di kabupaten berau.
“Disamping itu pemerintah kabupaten berau juga memberikan perhatian dalam upaya penyediaan fasilitas kebudayaan yang dituangkan melalui beberapa program antara lain pembangunan kawasan pusat seni, budaya dan kreatifitas berupa taman budaya, pembangunan balai adat serta program pembangunan revitalisasi sejarah baik keraton makam, maupun tempat-tempat bersejarah lainnya,” ungkapnya.
Untuk itu melalui kesempatan ini secara khusus ia juga ingin mengucapkan Terima kasih, apreasiasi dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada seluruh tokoh adat dan tokoh masyarakat tumbit dayak atas kontribusi dan dedikasi yang diberikan selama ini.
“Sekali lagi saya ucapkan Terima kasih tentunya acara adat dan budaya bekudung betiung ini dalam upaya merawat kekayaan budaya kita yang insya allah memberikan pelajaran dan menberikan kesejahteraan bagi masyarakat kita,” pungkas Gamalis. (*/Rizal/adv).