Kunjungan Kerja Faizal Rachman di Kaubun: Upaya Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Sangatta – Faizal Rachman, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Kaubun pada Kamis (16/11/2023) lalu.

Kunjungan tersebut turut melibatkan keikutsertaannya dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kutim, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan ternak dengan teknologi Nanocell NTJ.

“Alhamdulillah, hari ini kita ada acara Bimtek di Kaubun dengan Nitrobacter Thomas Janardi,” ungkap Faizal Rachman kepada awak media.

Faizal menjelaskan bahwa dalam Bimtek ini, mereka menghadirkan Thomas Janardi, penemu Nitrobacter yang memiliki hak paten, sebagai narasumber utama. Kegiatan ini difokuskan pada sosialisasi strategi peningkatan produktivitas tanaman pangan di Kaubun, yang dikenal sebagai sentral tanaman pangan di Kutim.

“Kita tahu bahwa Kaubun menjadi sentral tanaman pangan di Kutim,” jelas Faizal.

Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kutim ini juga mengajak para petani untuk tidak hanya berkonsentrasi pada pemupukan tanah, tetapi juga memperhatikan pembenahan lahan sebagai media tanam padi.

“Semoga Bimtek ini memberikan manfaat bagi produktivitas tanaman pangan,” tambahnya.

Thomas Janardi menyoroti permasalahan lapangan di Kaubun, seperti kesuburan tanah yang rendah dan kekurangan pupuk, yang menyebabkan petani hanya dapat melakukan dua kali penanaman padi dalam setahun.

“Kami sebagai penyedia teknologi berupaya memberikan solusi. Misalnya, kami dapat melakukan penggemburan tanah dalam waktu singkat, mengubah tanah yang tidak subur menjadi lebih baik,” jelasnya.

Thomas juga menegaskan bahwa Faizal Rachman telah lama menggunakan produk teknologi mereka, bukan hanya pada kesempatan saat ini. Kegiatan Bimtek ini merupakan inisiatif Faizal yang sebelumnya telah berjanji kepada para petani Kaubun untuk menghadirkan pemateri guna mengatasi kelangkaan pupuk dan masalah kerusakan lahan pertanian. (hu02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *