Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim Evaluasi Reklamasi PT Berau Coal

TANJUNG REDEB, Harian Utama – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur melakukan kunjungan kerja ke perusahaan pertambangan batubara PT Berau Coal pada bulan Juni lalu. Kunjungan ini bertujuan untuk monitoring dan evaluasi kegiatan reklamasi dan revegetasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Kunjungan lapangan ini dipimpin langsung oleh Kepala DLH Kaltim, Anwar Sanusi, S.Pd., M.Pd., yang didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau, drh. Mustakim Suharjana. Mereka disambut oleh Pjs Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal, Jimmi Idris, dan jajaran manajemen lainnya.

Dalam kunjungan tersebut, tim DLH melihat langsung aktivitas penambangan, pengelolaan lingkungan, serta area pascatambang yang telah direklamasi dan direvegetasi. Febriwiadi Djali, General Manager System Compliance and Environment PT Berau Coal, menjelaskan bahwa perusahaan memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan lingkungan.

“Kami berupaya meminimalkan dampak operasi dan melakukan pengelolaan serta pemantauan lingkungan secara berkala untuk memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Kami juga melakukan perbaikan agar dapat melebihi standar yang telah ditetapkan,” ujar Djali, Jumat (05/07/2024).

Djali juga menyoroti area reklamasi yang disebut “Kembang Mapan” di site Binungan, yang telah dikembangkan menjadi ekosistem baru dengan manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Kepala DLH Kaltim, Anwar Sanusi, memberikan apresiasi terhadap manajemen tanah pucuk (top soil) yang baik dan keberhasilan reklamasi yang dilakukan oleh PT Berau Coal. 

“Top soil tidak dibuang begitu saja, melainkan ditempatkan di bank top soil untuk digunakan kembali. Area reklamasi sudah hijau dengan keanekaragaman hayati yang baik,” jelas Anwar.

Ia juga mencatat bahwa void bekas tambang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk wisata air dan pengairan. PT Berau Coal bahkan sedang menguji pemrosesan air void agar dapat langsung diminum.

“Saya sudah membuktikan meminum air void yang sudah diproses, airnya segar. Bibit ikan juga dipijahkan di air void, dan benih ikan tersebut akan disebar ke seluruh void bekas tambang,” tambah Anwar.

Anwar menekankan pentingnya reklamasi yang berkelanjutan dan profesional seperti yang dilakukan PT Berau Coal. “Mereka menambang sekaligus mereklamasi. Jangan berasumsi negatif, inilah yang dilakukan Berau Coal sangat profesional dan dampak lingkungannya sangat positif,” tegasnya.

Anwar berharap perusahaan lain juga dapat meniru upaya PT Berau Coal dalam menjaga lingkungan. 

“Terima kasih Berau Coal, luar biasa dalam menjaga lingkungan. Saya berharap perusahaan lain juga bisa meniru ini,” tandasnya.

Reporter: Mia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *