SANGATTA – Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng, selain itu harganya juga mahal yakni Rp 24 ribu per liter. Sebagai antisipasi lonjakan harga bahan pokok di Kutai Timur, Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman minta Disperindag Kutim bekerjasama dengan Polres Kutim.
“Pada saat itu kan kabarnya banyak tengkulak nakal yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membeli banyak untuk kemudian di jual kembali dengan harga yang lebih mahal,” ucapnya.
Menurutnya, kenaikan harga yang signifikan bukan hanya berasal dari distribusi dan ongkos transportasi saja, namun juga ketersediaan barang tersebut. Alhasil, banyak masyarakat yang kemudian beralih ke minyak goreng curah, padahal saat itu juga pemerintah telah melakukan pengawalan.
Akhirnya, saat itu Disperindag juga membantu masyarakat untuk mendatang minyak goreng curah dari Kota Bontang. Stok minyak goreng yang datang juga tidak banyak, sehingga nimbulkan panic buying (kepanikan membeli) yang dapat menyebabkan kelangkaan.
“Kalau stoknya aman maka pasti harganya akan normal kembali misal Rp 14 ribu per liter. Nah maksud saya itu kita perketat lagi ini pengawalan,” pungkasnya.(Bk*3/yr)