SANGATTA – Ketika Koalisi Masyarakat Sipil Kutai Timur mengajukan seruan aksi, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, bersama wakilnya, Kasmidi Bulang, serta beberapa pejabat lainnya, bersedia menanggapi di depan Kantor Bupati Kutim pada Rabu (18/10/2023).
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, yang didampingi oleh wakilnya, Kasmidi Bulang, Kapolres Kutai Timur, AKBP Ronni Bonic, Dandim 0909 Kutai Timur, Letkol Inf Adi Swastika, dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menyambut puluhan orang yang mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Kutim.
Setelah para demonstran menyampaikan tuntutan mereka, Ardiansyah Sulaiman menawarkan diskusi lebih lanjut di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim.
“Saya sudah siap untuk menjawab apa yang disampaikan, sudah siap,” tegasnya pada Rabu (18/10/2023).
Meskipun Ardiansyah mengaku telah siap untuk menjawab tuntutan Koalisi Masyarakat Sipil Kutai Timur, ia mengundang mereka untuk berdiskusi di Ruang Meranti dengan kehadiran para kepala OPD yang juga siap membantu memberikan jawaban.
“Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian, saya ajak, saya undang anda untuk masuk ke dalam ruangan,” ungkapnya.
Menurutnya, penyampaian jawaban atas tuntutan lebih baik dilakukan di dalam ruangan karena Pemkab Kutai Timur memiliki fasilitas yang memadai.
Namun, para demonstran tetap meminta agar jawaban tuntutan disampaikan di halaman Kantor Bupati Kutai Timur dengan alasan transparansi kepada publik.
Ardiansyah kembali menegaskan ajakannya agar semua demonstran masuk ke Ruang Meranti untuk membahas tuntutan secara lebih rinci.
“Jika anda sepakat, mari masuk bersama-sama. Tidak ada yang tertinggal di sini, semua bisa masuk (Ruang Meranti), mari kita diskusikan secara elegan,” tambahnya.
Namun, para demonstran tetap menolak dan memilih agar jawaban tuntutan disampaikan di halaman Kantor Bupati Kutai Timur.
“Teman-teman, mau tidak menerima tawaran dari Bapak Bupati?” tanya Jenlap Koalisi Masyarakat Sipil Kutim, Taufik. Para demonstran secara serempak menjawab bahwa mereka tidak bersedia.
Sebagai hasilnya, Bupati bersama wakilnya kembali ke dalam kantor karena tidak tercapai kesepakatan.
Taufik, dari Koalisi Masyarakat Sipil Kutai Timur, menyatakan bahwa akan ada aksi lanjutan setelah membubarkan seruan aksi tersebut. Situasi ini tetap tegang dan tampaknya masih ada ketegangan di antara kedua belah pihak. (hu02)