TANJUNG REDEB, Harian Utama – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas memberikan tanggapan tegas terkait masalah driver yang masih keluar-masuk melalui pintu lama di Pulau Kakaban yang diduga menyebabkan gangguan terhadap upaya pelestarian ekosistem ubur-ubur di pulau tersebut.
Dalam pernyataannya, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat, Dinas Pariwisata dan pihak terkait untuk segera menutup akses pintu lama guna melindungi keberlangsungan ekosistem yang rentan.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Kadis Pariwisata untuk memperhatikan secara detail, terutama terkait para driver yang masuk melalui pintu lama. Pintu baru sebenarnya sudah ditutup, namun kami khawatir jika akses pintu lama tetap dibuka, pelestarian ubur-ubur akan terus terganggu. Jika kita tidak bisa bekerjasama, maka akan semakin sulit untuk memulihkan kondisi ekosistem ini,” tegas Sri Juniarsih Mas, Senin (09/09/2024).
Ia juga menyayangkan adanya permintaan dari masyarakat kepada Gubernur agar pintu lama tidak ditutup, padahal hal tersebut sangat berisiko bagi upaya pemulihan lingkungan.
“Kalau situasi seperti ini terus berlanjut, ekosistem ubur-ubur tidak akan pulih-pulih. Oleh karena itu, saya menegaskan kepada masyarakat dan dinas terkait untuk bekerjasama dalam menutup pintu lama ini, setidaknya untuk sementara waktu, demi kelestarian jangka panjang,” tambahnya.
Ubur-ubur tak menyengat di Danau Kakaban adalah salah satu daya tarik utama wisata Kabupaten Berau, dan gangguan terhadap habitat mereka bisa berdampak buruk terhadap pariwisata lokal. Oleh sebab itu, kebijakan terkait akses masuk Pulau Kakaban menjadi isu penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Bupati Berau berharap dengan adanya kolaborasi yang baik antara masyarakat, pemerintah, dan dinas terkait, ekosistem ubur-ubur di Pulau Kakaban bisa segera dipulihkan dan dilestarikan untuk jangka panjang.
Reporter : Mia
