Keluhkan Larangan Kompresor Sebagai Alat Tangkap Ikan, Sa’ga Ungkap Segera Berkoordinasi Untuk Mencari Solusi

TANJUNG REDEB, Harian Utama– Kembali setelah sebelumnya nya sukses menggelar reses pertama nya di masa sidang ke III tahun 2023 nya, kali ini H.Saga yang merupakan salah satu anggota kembali menggelar reses berikutnya di salah satu kampung yang berada di kecamatan batu putih, atau lebih tepatnya di kampung Balikkukup.

Seperti di reses-reses yang pernah ia gelar sebelum nya, Aspirasi yang berhasil di jaring saat bertemu langsung dengan konstituen di daerah pilih (Dapil) nya tersebut terkesan tidak terlalu banyak, karena memang aspirasi-aspirasi yang berhasil di tampung sebelum nya sudah berhasil ia realisasikan.

Adapun aspirasi yang berhasil di tampung nya di reses masa sidang ke III tahun 2023 yang baru saja di gelar nya di kampung Balikkukup tersebut di antaranya, penanganan terkait kebijakan penggunakan Kompresor sebagai alat bantu tangkap ikan, permohonan bantuan dari ibu-ibu majelis ta’lim yang berada di kampung tersebut, termasuk alat musik hadrah, bantuan untuk paud disana, perijinan terkait penggunaan kapal yang di nilai masyarakat disana terlalu memberatkan bagi mereka, selain itu bangunan sekolah menengah pertama (SMP) yang masih menggunakan 1 atap yang dimana bangunan sekolah tersebut dibpakai secara bergantian oleh murid-murid di SMP tersebut dan terakhir aspirasi yang berhasil di tampungnya yaitu susah nya jaringan selululer atau pun internet disana yang mengharuskan warga disana harus pergi jauh untuk sekedar mencari jaringan.

Seakan tidak mau tinggal diam atas segala aspirasi yang menjadi permasalahan warga disana, ketua komisi III DPRD tersebut menjawab satu persatu aspirasi warga tersebut ia mengatakan, terkait larangan penggunaan kompresor sebagai alat tangkap ikan yang di larang saat ini, ini merupakan keresahaan seluruh nelayan di perairan berau ini semua, bukan masyarak di balikkukup itu saja termasuk derawan, tanjung batu dan yang lain nya.

“Untuk itu saya akan secepatnya berkordinasi dengan pihak kementrian serta perikanan agar di adakan nya solusi dibalik larangan yang di keluarkan ini,agar masyarakat bisa kembali beraktifitas mencari nafkah seperti semula,”ucapnya.

Berikutnya, merespon persoalan minimnya perlengkapan sapras yang di miliki paud yang berada di barat kampung balikkukup tersebut ia pun mengatakan, bahwa akan menyisihkan sebagian anggaran yang telah di buat nya melalui penganggaran di dinas pendidikan berau untuk membantu pengadaan di paud tersebut.

“Beberapa bulan lalu saya sudah menganggarkan anggaranbpendidikan untuk Taman Kanak-Kanak (TK) di kabupaten berau, nanti akan saya sisihkan untuk paud disini,”ujarnya.

Selain itu ia juga merespon salah satu aspirasi warga yang mengunkapkan ketidak setujuan nya dengan aturan yang di keluarkan pusat terkait perijinan kapal bagi nelayan, warga tersebut perijinan yang di keluarkan oleh pusat tersebut selalu berubah-rubah di setiap tahun nya, dan memiliki aturan yang juga berubah-rubah.

“Saya akan coba berkordinasi dengan kementrian kelautan dalam waktu dekat ini, dan akan menyampaikan segala apa yang menjadi problema masyarak terkait perijinan yang di keluarkan tersebut, memang saya anggota DPR tidak berwenang ungtuk merubah undang-undang yang ada, tapi saya berhak membantu masyarakat saya agar mendapatkan solusi dari undang-undang yang di buat,”jelas h.Saga dengan nada tegas.

Setelah kepuasan konstituan terlihan dari salah satu warga yang menyampaikan aspirasi nya tersebut, kembali ia merespos salah satu aspirasi dari salah satu guru disana yaitu bangunan gedung SMP di sanana masih menggunakan Satu Atap,saga mengungkapkan bahwa ia tidak bisa terlalu membantu terkait penanganan sekolah di daerah tersebut, dikarenakan masa purna tugasnya sebagai anggota DPRD hanya sebentar lagi, namun ia berjajnji apabila ia masih di beri kepercayaan oleh masyarakat di sana sebagai perwakilan masyarak di DPRD di priode selanjut nya, ia akan mengupayakan bangunan sekolah tersebut agar sebagai mana selayaknya banguna sekolah itu akan di buat.

“Akan saya kordinasikan kepihak terkait yang dalam hal ini adalah dinas pendidikan, agar bangunan sekolah tersebut mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah,”terangnya.

Mendekati akhir season penjaringan aspirasi tersebut ia juga merespon aspirasi yang datang nya dari petugas Babinsa di kampung tersebut, yaitu susah nya jaringan seluler dan internet di kampung tersebut, ia mengatakan bahwa persoalan tersebut adalah permasalahan yang lumayan serius karena internet bisa dikatakan sebagai penunjang di dunia pendidikan, apa lagi baru diketahuinya disana salah satu peogram yaitu 1000 titik wifi gratis tidak berfungsi di daerah tersebut.

“Akan saya kordinasikan langsung dengan bupati berau agar permasalah jaringan seluler dan internet ini bisa secepatnya di atasi, terutama juga akan saya laporkan langsung ke kepala diskominfo berau agar permasalah ini juga bisa secepat nya di respon,”katanya.

“Saya curiga takut nya permasalahan tidak bergunanyan titik wifi disini tidak diketahui oleh diskominfo berau sebagai pemberi kebijakan terkait program 1000 titik wifi ini,”paparnya.

Mendekati akhir penjaringan aspirasi yang di gelarnya tersebut, ia berharap agar masyarakat lebih paham tentang tugas dan fungsinya di DPR bahwa, setiap permasalahan tidak bisa di selesaikan secara instan dan harus melalui prosedur dan waktu yang telah di tetapkan.

“Jadi intinya semua aspirasi yang berhasil di tampung akan saya kawal dan perjuangkan karena memang tugas saya, namus semua harus melalui proses atau pun mekanisme yang telah di tentukan pihak berwajib, dan saya harap masyarakat bisa mengerti dan bersabar sebentar sembari saya berjuang memperjuangkan seluruh aspirasi yang di tampung,”tutupnya (HAM/ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *