TANJUNG REDEB, Harian Utama– Pengaspalan Jalan SA Maulana, Tanjung Redeb yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mendapatkan sorotan oleh Ketua DPRD Berau, Madri Pani.
Madri mengatakan, peningkatan jalan yang bertujuan untuk memperbaiki wajah kota tidaklah salah. Namun, banyak akses jalan yang ada di kampung-kampung memerlukan perhatian dan penanganan segera.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau harus lebih serius membantu masyarakat di kampung terutama infrastruktur kampung. Karena berulang kali, masyarakat mengeluhkan tentang akses jalanan daerah yang tidak kunjung diperbaiki.
“Masyarakat di kampung itu teriak-teriak, karena akses jalan mereka tidak bisa dinikmati mereka,” tegasnya, Rabu (8/11/2023)
Dikatanya, seperti perbaikan akses jalan di Kecamatan Kelay berdasarkan data APBD tahun 2023, realisasi perbaikannya masih beberapa persen yang dikerjakan oleh Pemkab Berau. Sehingga dirinya meminta kejelasan dari OPD terkait untuk tujun pengaspalan yang dilakukan di Jalan SA Maulana, beberapa hari yang lalu.
Pasalnya jalan raya pusat perekonomian utama kota Tanjung Redeb tersebut diketahui tahun lalu baru saja diaspal. “Lalu kenapa aspal yang di depan rumah sehat Baznas, BNI itu di aspal lagi? Padahal tahun lalu barusan di aspal,” ungkapnya
Sehingga Madri meminta alasan terkait banyaknya jalan di perkotaan Tanjung Redeb yang kondisi jalannya masih bagus namun dilakukan pengaspalan. Dirinya pun menegaskan, jangan sampai pengerjaan tersebut beralasan agar serapan APBD terserap dengan maksimal, namun diluar dari kebutuhan masyarakat.
“Nah, saya minta alasan itu kepada pemerintah daerah, jadi yang harus dibangun itu bukan kotanya selalu dibangun menjadi pekerjaan untuk terserapnya APBD, tetapi kampung-kampung yang ada namanya pemerataan keadilan setiap kampung,” tegas Madri Pani.
Dari pada aspal yang sudah diaspal tahun 2022 lalu, kembali diterapkan lagi, menurutnya bakal membuat masyarakat pedesaan kecewa. Bahkan pihaknya sering menerima laporan dari kepala kampung bawasannya sudah ada beberapa tahun lalu akses jalan raya tempat mereka lalui tidak kunjung perbaikan.
“Kan ini kan membuat menyakiti masyarakat yang ada dipedesaan, tidak boleh begitu lah,” paparnya.
Bahkan, dikatanya banyak kepala kampung yang mengatakan bahwa ada yang 5 bulan, 6 tahun, 7 tahun tidak pernah diaspal. “Tentu pembangunan itu lebih bagus dari kampung baru ke kota dengan mengutamakan kebutuhan,” tutupnya