TANJUNG RADEB, HARIAN UTAMA – Setelah RDP bersama anggota DPRD bersama BPJS ketenagakerjaan di ruangan rapat di kantor DPRD Berau, Awak media memberikan pertanyaan kepada Anggota DPRD dari fraksi PKS dan anggota komisi II terkait makam yang ada sekitar kraton Gunung Tabur.
Rahman menyampaikan, Berdasarkan informasi foto dan video yang tersebar di sosial-sosial media yakni di kabarkan makam kesultanan gunung tabur yang tepat berada di museum gunung tabur saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, mengapa tidak makam salah satu sultan dari kesultanan gunung tabur ini kerap kebanjiran tidak lain dikarenakan kondisi curah hujan yang lebat dan kondisi air yang sedang mengalami pasang.
Terkait persoalan ini, menjadi perhatian khusus bagi Rahman SE, yang juga merupakan anggota di komisi II, mengatakan, Ini memang sudah waktunya untuk menjadi perhatian kita semua, apalagi saat ini saya lihat sudah ada tersebar di grub-grub whatup bahwa salah satu maskot kepariwisataan kita atau makam kesultanan yang tepat berada di kecamatan gunung tabur saat ini sering terendam air atau kebanjiran.
Perlu menjadi menjadi perhatian kita semua, supaya makam kesultanan ini bisa kita renovasi atau kita perbaiki agar salah satunya bisa menjadi tempat masyarakat melakukan ziarah. “Selain itu,karena ini ada di wilayah keraton, daya tarik makam ini juga bisa menjadi destinasi wisata apabila orang berkunjung ke berau,”Ucap rahman.
Jadi setiap orang yang datang berkunjung juga bisa memahami tentang sejarah-sejarah tersebut, dan sebagai pembuktian nya bisa langsung di jumpai di keraton gunung tabur tersebut.
“Tapi dengan kondisi seperti ini, khawatirnya wisatawan yang datang untuk berkunjung jadi mengurungkan niat nya dikarenakan kondisi yang seperti sekarang, begitupun bagi orang yang ingin berziarah,”Tutur politikus dari PKS ini.
Jadi ini yang akan menjadi perhatian kita semua, kabarnya, dalam beberapa waktu yang lalu sudah ada beberapa petinggi kesultanan yang sempat mengobrol dengan dirinya terkait persoalan perbaikan makam ini, Rahman juga mengatakan , “memang untuk sampai saat ini perencanaan untuk perbaikan makam tersebut belum ada, namun tetap pasti akan kita usahakan,”paparnya.
Bukan tanpa alasan, dikarenakan makam salah satu sultan dari kesultanan gunung tabur ini merupakan kunci daya tarik wisatawan yang ingin berkunjung ke berau sendiri, “Jadi wisatawan yang ingin berkunjung ke derawan atau Maratua yang yang melalui akses tanjung batu juga memiliki titik spot persinggahan yang menyajikan sejarah dari kerajaan Gunung Tabur sendiri,”Tutupnya (PIN/ADV).
Berita selanjutnya akan meminta tanggapan dari dinas Pariwisata dan Sultan Gunung Tabur.