Kutai Timur – Pelantikan 90 pengurus Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Kutai Timur periode 2025 – 2030 menjadi momentum penting bagi Partai Golkar dalam memperkuat mesin kaderisasi menjelang kontestasi politik nasional dan daerah pada 2029. Prosesi yang berlangsung di Hotel Royal Viktoria, Sangatta, Minggu (30/11/2025), tersebut tidak hanya menandai pergantian kepengurusan, tetapi juga pembaruan strategi Golkar dalam membangun basis pemuda yang lebih modern, solid, dan kompetitif.
Acara pelantikan turut dihadiri Anggota DPRD Kutim Asti Mazar, Kari Palembong, perwakilan Pengurus AMPI Kalimantan Timur, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, H. Apansyah, yang memimpin langsung prosesi pengukuhan, menegaskan bahwa AMPI memegang peran vital sebagai organisasi kepemudaan yang menjadi pilar regenerasi Golkar. Menurutnya, tantangan politik beberapa tahun mendatang menuntut kader muda yang tidak hanya bersemangat, tetapi juga memiliki kapasitas analisis, kecakapan digital, dan kemampuan eksekusi program yang terukur.
“Kompetisi politik lima tahun lagi tidak akan mudah. Pemuda harus disiapkan secara matang. Jangan hanya mengandalkan energi dan semangat, tetapi juga ide, strategi, dan kemampuan menggerakkan program di lapangan,” tegasnya.
Apansyah menjelaskan bahwa kelompok pemuda merupakan segmen yang paling cepat beradaptasi terhadap perkembangan zaman. Mereka dianggap lebih peka membaca tren, memahami dinamika digital, dan mampu menjangkau berbagai kelompok masyarakat, termasuk generasi Z yang memiliki pola komunikasi berbeda dengan generasi sebelumnya.
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi, media sosial, serta meningkatnya literasi politik generasi muda harus dihadapi dengan strategi komunikasi yang tepat. AMPI Kutim, kata dia, memiliki peran dalam merumuskan pendekatan yang kreatif, relevan, dan efektif untuk menjawab kebutuhan publik.
Selain itu, pemuda diharapkan dapat menjadi agen yang menjembatani partai dengan masyarakat melalui penyampaian informasi akurat, edukasi politik, serta pelibatan komunitas dalam program-program sosial. Peran tersebut dinilai penting untuk membangun citra Golkar yang semakin modern dan dekat dengan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Apansyah juga menyinggung capaian Golkar Kutim yang saat ini menduduki tujuh kursi di DPRD Kutai Timur. Capaian tersebut disebutnya sebagai modal politik kuat yang harus dioptimalkan menjelang Pemilu 2029.
“Jika konsolidasi berjalan maksimal hingga tingkat kecamatan dan desa, saya yakin Golkar Kutim dapat masuk dalam posisi yang lebih kuat pada pemilu mendatang. Tetapi semua bergantung pada bagaimana kader muda bergerak satu irama,” ujarnya.
Ia menilai pengurus AMPI memiliki posisi strategis dalam memperkuat struktur partai karena mereka dekat dengan masyarakat akar rumput, komunitas sekolah dan kampus, hingga kelompok hobi serta komunitas digital yang kini menjadi basis suara penting.
Sebagai langkah awal, Apansyah meminta pengurus AMPI Kutim segera menyusun agenda kerja 100 hari sebagai pijakan menjalankan program organisasi. Agenda tersebut diharapkan mencakup konsolidasi internal, pendataan potensi kader muda, serta pemetaan wilayah yang membutuhkan penguatan jaringan.
Ia juga mendorong AMPI untuk lebih aktif membuka ruang dialog publik, mengadakan diskusi kepemudaan, serta mengembangkan pelatihan kepemimpinan dan kemampuan digital kader. Termasuk di dalamnya pelatihan kampanye digital, teknik advokasi, dan perancangan program sosial berbasis kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, keberadaan AMPI harus memberikan dampak langsung, bukan sekadar menjadi organisasi yang dipenuhi aktivitas seremonial.
Di akhir sambutannya, Apansyah menekankan bahwa AMPI Kutim harus tampil sebagai wajah modern Golkar organisasi yang disiplin, profesional, dan bebas dari konflik internal. Ia meminta pengurus muda menjadi contoh budaya politik yang sehat dengan mengedepankan musyawarah dalam setiap dinamika organisasi.
“AMPI harus bersih dari gesekan. Harus menjadi organisasi yang matang, aktif berdiskusi tentang isu publik, dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan Kutai Timur,” tegasnya.













