TANJUNG REDEB, Harian Utama – Pengadilan Agama Berau mencatat peningkatan kasus perceraian yang signifikan. Hingga akhir 2023, terdapat sekitar 870 kasus perceraian yang diterima, dan hingga pertengahan 2024, sudah ada 416 kasus yang diterima.
Ditemui disela kegiatannya, Humas Pengadilan Agama Berau, Jafar Shodiq mengungkap kasus perceraian yang paling banyak disebabkan oleh perselisihan yang terjadi secara terus-menerus.
“Perselisihan terus-menerus menjadi faktor dominan dalam perceraian, namun sering kali dalam perselisihan tersebut terdapat kasus-kasus lain seperti judi dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” ungkapnya.
Ia juga memaparkan selain perselisihan, alasan kedua yang sering diajukan adalah salah satu pihak meninggalkan pasangan, dan yang ketiga adalah masalah ekonomi.
“Isu ekonomi masih mendominasi hingga saat ini dan menjadi penyebab utama perceraian di wilayah Kabupaten Berau,” jelasnya.
Selain itu, kasus judi online juga turut berperan dan sangat marak terjadi meski tidak sebanyak faktor-faktor lainnya.
“Setiap hari saya sering menghadapi kasus yang sebenarnya dipicu oleh judi online, namun dalam laporan yang disebutkan adalah perselisihan terus-menerus,” tambah Jafar.
Dikatakannya, banyak dari pasangan yang mengajukan perceraian ini adalah mereka yang baru menikah selama kurang dari lima tahun, bahkan baru menjalani kehidupan pernikahan selama satu atau dua tahun dan sudah mengajukan cerai, meski sudah memiliki anak.
“Kebanyakan yang mengajukan perceraian adalah generasi muda, generasi Z. Banyak yang menikah muda, mungkin untuk mengikuti tren, tetapi baru menjalani satu atau dua tahun pernikahan langsung mengajukan cerai. Hal ini disebabkan karena belum bisa mengelola emosi secara stabil, belum memahami sepenuhnya cara mengatasi permasalahan ekonomi, serta belum dewasa dalam menghadapi karakter masing-masing pasangan,” paparnya.
Dengan demikian, kasus perceraian yang terus meningkat ini mengundang kekhawatiran berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga terkait, untuk mencari solusi yang efektif dalam menangani masalah-masalah yang menjadi penyebab perceraian.
Reporter: Mia