Harian Utama, Biduk-Biduk- Beberapa waktu lalu warga yang berada di Kecamatan Biduk-Biduk wilayah pesisir Bumi Batiwakkal keluhkan terkait sumber air bersih yang belum maksimal. Pasalnya air bersih (tawar) sering tercampur air laut ketika air pasang dan memasuki kedalam sumber.
Menanggapi hal itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Taupan Madjid melalui Kepala Bidang (Kabid) Air Minum, Radiet Hari Soeryo mengatakan, sumber air tersebut sering terkena rembesan air laut yang memasuki sumber air tawar yang berada di Kecamatan Biduk-Biduk tersebut.
Oleh sebab itu pihaknya secepatnya akan melakukan penangan masalah tersebut.“Selain akan dipagari, kami akan coba perpanjang pipa yang kedalam sumbernya, yang awalnya hanya beberapa meter saja akan diperpanjang 6 hingga 12 meter kedalam,” ujarnya.
Diungkapkannya, tempat tersebut sudah sempat ditinjau oleh Sekda dan Direktur PDAM serta melakukan peninjauan pada sumur belanda untuk dijadikan intake baru. Dan diakuinya telah mendapatkan laporan tersebut, ia bersama tim langsung melakukan melakukan pemeriksaan ke Kecamatan Biduk-Biduk.“Tapi itu kan harus dilakukan pengkajian ulang lagi untuk sumur belanda tersebut.
Kajian tersebut bertujuan untuk mengetahui berapa lama sumber air tersebut bisa digunakan, berapa liter per detik air bisa dikeluarkan,” terang dia. Menurutnya, menentukan sumber air bersih ini tidak seperti di bidang lain, perlu keyakinan lebih. Jangan sampai nanti sudah melakukan investasi banyak tetapi sumber air tersebut kenyataannya nanti kurang baik dan kurang maksimal saat nanti dimanfaatkan.“Kalau memang masih kurang baik, bisa kita perbaiki. Tetapi bila nanti sampai kering, kita tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya. Radiet menambahkan, tahun ini pihaknya akan lakukan penindakan terkait sumber air yang terkena rembesan air laut tersebut untuk ditangani labih lanjut lagi. Diakuinya juga pihaknya akan melakukan pemindahan panel surya yang ada disana, ketempat yang lebih baik dalam menerima cahaya matahari.“Panel surya yang ada sekarang kemungkinan pada saat dibangun sudah mulai tertutup oleh rimbunnya hutan, jadi kami coba pindahkan ketempat yang lebih bisa menerima cahaya matahari,” pungkasnya.(*).