Syarifatul syadiah, kalau PAD kita lebih besar buat apa kita ikut gabung ke Kaltara

Wacana gabung kaltara

TANJUNG REDEB, HARIAN UTAMA – Isu tentang gabung nya kabupaten Berau ke provinsi kaltara beberapa waktu lalu sempat menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat pecinta Berita update di kabupaten Berau tepatnya, yang dimana dikabarkan akan di buatkan jembatan tol dari kaltara ke kabupaten Berau apabila mau bergabung dengan kaltara tersebut.

Namun isu tetap lah isu, bukan hal yang mudah untuk dapat melakukan penggabungan antara dua kabupaten tersebut, perlunya kajian-kajian yang sangat matang untuk melakukan nya.

Saat di konfirmasi Syarifatul syadiah selaku wakil ketua I DPRD berau terkait tanggapan nya terhadap isu tersebut beliau mengatakan,Saya harap bagi siapapun yang selaku pembuat keputusan nantinya agar di pertimbangkan secara matang-matang dulu, karena apa yang akan di dapat berau dan apa yang dapat mendukung pengembagan berau sendiri.Jumat (28/10/22).

“Secara geografis memang kaltara lebih bagus, untuk ke provinsi saja kita hanya butuh waktu kurang lebih 2 jam saja,”ucap sari.

Tapi ada hal-hal yang lain juga yang wajib di pertimbangkan, salah satunya yang jadi pertanyaan “berau ini sebagai apa nya bila kita gabung kesana nanti” kita juga tidak mau di bila dimanfaatkan (PAD) kita.

“Berbicara soal berau sendiri, kalau berau tidak di fungsikan dengan maksimal tetap akan rugi juga, jadi maksimalkan dulu pendapatan asli daerah kita denagn baik,”imbuhnya.

Dijelaskan nya,Apa lagi berau ini sendiri adalah penghasil batu bara juga dan mendapat bagian dari kaltim, karena memang ada pembagian khusus untuk berau dalam penghasilan dari batu bara kita, “nanti apa yang kita dapat kalau kita ikut kaltara. Jangan-jangan malah kita yang menyumbang kesaan,”tuturnya.

Jadi intinya kita masih perlu kajian akademis serta kajian-kajian lainnya juga, kalau untuk kultur berau sendiri juga sudah menyatu tapi kan untuk kajian-kajian lain nya belum. Jagan sampai nantinya kita menjadi seperti tarakan, tarakan dulunya sebelum jadi kaltara sendiri tinggi juga (PAD) nya, dengan gabung menjadi kaltara yang kami liat (APBD) saat ini hanya seberapa saja, alias menurun, jadi kita tidak mau seperti itu.

“Yang jelas kita harus untung lah, masa kita dengan pendapatan daerah yang lebih besar mau bergabung kesana,”Tutupnya (PiN/ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *