4.000 Pohon Mangrove Ditanam Serentak di Pantai Teluk Lingga dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup 2025
 

Sangatta, Harianutama – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Tahun 2025, kegiatan penanaman 4.000 pohon mangrove dilakukan secara serentak di Pantai Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur.

 

Acara yang digelar pada Kamis pagi ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan berbagai pihak akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem pesisir yang selama ini mulai terancam.

 

Kegiatan ini mengusung tema “Tanami Lebih Banyak Tanaman dan Hentikan Polusi Plastik,” yang menggambarkan komitmen bersama antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan akibat polusi plastik dan perusakan habitat alami.

 

Mangrove dipilih karena perannya yang vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, mencegah abrasi, dan menyerap karbon yang berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim.

 

Acara penanaman ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, yang didampingi Kepala Tambang PT Arkara Pratama Energi, Warsid, serta sejumlah pejabat dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kutai Timur. Turut hadir pula perwakilan TNI, Polri, pengadilan, serta pelajar dan tokoh masyarakat setempat.

 

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Mahyunadi memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa penanaman pohon mangrove bukan hanya simbol penghijauan, melainkan juga tindakan konkret untuk menciptakan kehidupan baru yang berkelanjutan.

 

“Menanam pohon berarti menciptakan kehidupan baru. Mangrove ini memiliki fungsi ekologis yang sangat penting, seperti menyerap karbon dan menghasilkan oksigen yang vital bagi keberlangsungan makhluk hidup di sekitar kita,” ujar Mahyunadi.

 

Lebih lanjut, Mahyunadi menegaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi wujud nyata tanggung jawab sosial perusahaan, khususnya PT Arkara Pratama Energi, yang berkomitmen menjaga lingkungan di wilayah operasi mereka.

 

“Walaupun perusahaan ini beroperasi di sektor penambangan batu bara, mereka tetap berupaya menanam kembali hutan mangrove sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. Ini menjadi contoh positif yang diharapkan dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di Kutai Timur,” jelasnya.

 

Wakil Bupati juga mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dan pemerintah setempat dalam merawat pohon-pohon mangrove yang telah ditanam.

 

Perawatan berkelanjutan diyakini menjadi kunci utama agar manfaat ekologis dari hutan mangrove dapat terus dirasakan oleh generasi sekarang dan mendatang.

 

“Mangrove adalah aset berharga yang menjaga ekosistem pesisir kita dari kerusakan, sekaligus membantu menyerap karbon dan menyediakan oksigen. Oleh karena itu, kita semua harus berperan aktif dalam menjaga dan merawatnya,” tambah Mahyunadi.

 

Diakhir sambutan wakil bupati Mahyunadi berharap dalam kegiatan ini menjadi amal jariyah yang manfaatnya tidak hanya dirasakan saat ini, tetapi juga untuk masa depan.

 

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini memberikan manfaat besar bagi lingkungan kita dan menjadi amal jariyah bagi kita semua,” tutupnya.