banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768

Anggota DPRD Kutim Jelaskan Pembatalan Proyek Masjid dan Pasar Modern di Sangatta Selatan

Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Agusriansyah Ridwan, mengungkapkan alasan di balik pembatalan pembangunan dua proyek infrastruktur penting, yakni Masjid Attaubah dan Pasar Modern di Kecamatan Sangatta Selatan. Menurut Agusriansyah, pembatalan ini disebabkan oleh adanya pertimbangan teknis yang perlu didalami lebih lanjut.

“Dalam persoalan pembangunan, ada kaidah yang harus dipenuhi, baik dari sisi hukum maupun aspek lainnya. Ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut dari dinas terkait,” ujarnya.

Agusriansyah menjelaskan bahwa proyek yang memerlukan anggaran sekitar Rp 65 miliar ini belum bisa dikategorikan sebagai kegagalan. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari dinas terkait mengenai alasan ketidakberlangsungan pembangunan masjid dan pasar modern tersebut.

“Kami di DPRD belum mendapatkan informasi secara detail mengenai belum terlaksananya pembangunan ini. Namun, dari informasi yang saya terima, persoalan mengenai lokasi pembangunan yang belum menemui titik terang menjadi salah satu kendala. Ada perbedaan pendapat mengenai apakah proyek tersebut harus tetap berada di lokasi awal atau dipindahkan, dan ini merupakan dinamika yang terjadi di lapangan,” jelas Agusriansyah.

Sebagai Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kutim, Agusriansyah berharap meskipun menghadapi berbagai tantangan, pembangunan Masjid Attaubah dan Pasar Modern tetap dapat dilaksanakan. Menurutnya, kedua proyek tersebut merupakan aspirasi masyarakat yang telah lama disampaikan dan sangat diharapkan oleh pemerintah daerah.

“Yang pasti, kebutuhan akan fasilitas ini tidak boleh tidak terwujud. Kami berharap segala kendala dapat diatasi agar proyek ini bisa segera dilaksanakan,” pungkas Agusriansyah.

Ia menegaskan pentingnya menjaga komitmen terhadap aspirasi masyarakat dan memastikan bahwa proyek-proyek pembangunan yang telah direncanakan dapat terwujud dengan baik, demi memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat Kutim. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *