TANJUNG REDEB,HARIAN UTAMA- Tanggapan dari Dirut Perumda Batiwakkal terkait dengan adanya gejolak di masyarakat ini adalah Demokrasi, Saya melihat alam demokrasi itu sesuatu yang sah semua orang bisa setuju dengan pendapat.
Dan itu saya pikir sebagaimana saya kemarin melaporkan kepada ibu Bupati bersama dewas dan langsung dibuat surat kepada beliau bahwa beliau menampung semua ini, ada forum RT, Forkopimda dan seterusnya menyampaikan satu sisi iya, kemudian disisi lain ada penolakan spanduk dan sebagainya dari beberapa pihak dan itu juga masuk dalam pertimbangan beliau.
Ini adalah murni kewenangan dari KPM ( Bupati Berau) bukan kewenangan Direktur Perumda Batiwakkal, Betul apa yang disampaikan Wakil Ketua 1 Ahmad Rifai. Tapi memang kalau saya garis bawahi,alurnya ini,” ujar Saipul.
Jadi yang kami lakukan ini adalah alur yang diperintahkan oleh KPM (Bupati Berau) ketika rapat tanggal 19 Juli , tolong di sosialisasikan. Kami jalankan lah, jangan ada gejolak ya kepada masyarakat,”kata KPM.
“Ternyata Alhamdulillah tidak ada masalah,”ujar Saipul.
Saipul langsung melaporkan kepada KPM, dan beliau menyampaikan kepada DPRD sebagai wakil rakyat. Jadi yang kami lakukan sudah sesuai prosedur.
Awak media bertanya apakah KPM sudah mengetahui kalau sudah ada mau kenaikan tarif air, Saipul Rahman mengatakan bulan Juli 2020 itu sudah kami bahas. Terkait angka juga kami sampaikan simulasikan.
“Angka 7000 ini adalah opsi kedua sebenarnya,”kata Saipul.
Bupati sebagai KPM melihat apa yang terjadi di masyarakat,ada yang menolak ada yang setuju menurut KPM itu adalah dinamika.
Pertanyaan awak media kalau ini dinamika artinya KPM setuju ya, Saipul mengatakan, belum, Bupati kemarin sudah ngobrol kepada awak media. Jadi setau saya beliau menampung dulu masukan-masukan dari masyarakat.
Terkait penetapan harga, KPM berusaha tidak ada gejolak di masyarakat. Saya juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa kita kalau melihat harga ini sebenarnya mahal atau tidak itu kalau kita boleh melihat ada dua, membandingkan secara objektif atau membandingkan secara subyektif.
Kalau objektif kita bandingkan dengan kabupaten kota lain,berapa Kutim, Samarinda. Samarinda sudah naik sekarang mengikuti sk gubernur, Tari air minum PDAM Samarinda sudah Rp.7.540 lebih tinggi opsi yang kami tawarkan Rp.7.100. “berita bersambung “(Fery).