BERAU, HarianUtama.com – Anggota DPRD Berau, Sutami, menyoroti minimnya alokasi anggaran yang diberikan untuk sektor pariwisata di Kabupaten Berau. Padahal, menurutnya, sektor ini sudah masuk dalam visi-misi kepala daerah, namun belum didukung dengan komitmen anggaran yang memadai.
Pengembangan pariwisata di Berau sudah dikenal sampai ke mancanegara, tapi ironisnya anggaran lebih banyak dikuasai oleh Dinas PUPR untuk infrastruktur. Sementara Dinas Pariwisata sendiri tidak mendapat porsi cukup untuk promosi, menjalin kerja sama luar negeri, atau membangun branding yang kuat,” tegas Sutami.
Ia membandingkan dengan daerah-daerah lain seperti Mentawai, Bali, dan Raja Ampat, yang dinilainya berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan melalui strategi digital global. Daerah-daerah tersebut, kata dia, bahkan telah memiliki situs pariwisata resmi yang dipromosikan langsung di negara-negara seperti Jerman dan Amerika Serikat.
Kalau kita cuma pasang iklan di bandara Berau, itu kurang efektif. Kita butuh strategi digital global, agar dunia tahu bahwa Berau punya pariwisata yang tak kalah menarik,” ujarnya.
Sutami menilai, sektor pariwisata harus menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru yang potensial. Ia menyebut beberapa daerah mampu meraup pendapatan hingga Rp600 miliar per tahun dari sektor ini.
Kita harus mulai serius. Pariwisata jangan jadi pelengkap saja. Harus diberi anggaran cukup, karena ini investasi jangka panjang,” pungkasnya.
(Intan/ADV).
