H.Nurung Katakan Alternatif Penyebarangan Bagi Kendaraan Roda Dua Gagal, Dan Tekankan Penambahan LCT Bagi Penyebrangan Roda Dua

H Nurung


TANJUNG REDEB, HARIAN UTAMA- Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar DPRD kabupaten , Selasa (06/06/2023), H.Nurung angkat bicara terkait polemik yang terjadi di lapangan akibat dari penutupan jembatan sambaliung.


“Saya pikir masalah perbaikan jembatan ini kan sudah setahun yang lalu dan sampai pada hari ini saya lihat penutupan dari tanggal satu. Apa yang disiapkan Pemerintah Daerah (Pemda) tentang penyeberangan itu saya katakan gagal, gagal itu bukan berarti tidak ada,” ujarnya.


“Karena misalnya Pemda memperhitungkan ketika itu jembatan ditutup misal pemotor saja berapa banyak sekian menit atau per jam antrean yang terjadi, bukan sedikit. Kemarin saya kelapanga, jadi setiap 5 atau 10 menit antrean sudah sekitar 50 an motor tambah lagi 10 menit lagi bertambah lagi sekitar 50 motor,” Tambahnya.

Sementara penyeberangan disediakan hanya seperti odong-odong yang seperti di muara lesan dan penyeberangan di sambaratta kemudian menggunakan mesin ketinting.

“Ini saya lihat dan yang saya katakan gagal, karena saya lihat alam kita saat ini masih bersahabat dan tidak ada banjir. Tapi ketika itu ada banjir selesai dan saya yakin tidak mampu,” ungkap H.Nurung.

Diakuinya, bahwa pada pagi hari Selasa (06/06/2023) ia kembali melihat kondisi secara langsung di lapangan ketika jembatan ditutup total pada hari ini.

“Ternyata luar biasa membludaknya cuma saya antisipasi pada hari Ini adalah para pekerja dan anak sekolah. Alhamdulillah itu sudah disiapkan speed boat dari BPBD. Tetapi ini merupakan saya lihat antisipasi awal saja, saya yakin ke depan itu tidak bisa bertahan,” Terangnya.

Kendati demikian, apa yang ia sampaikan pada hari ini sebagai perwakilan sebenarnya ingin mengusulkan dan berharap Asisten I Pemkab Berau bisa menyampaikan kepada Bupatu dan wakil bupati kondisi di lapangan.

“Saya lihat tidak bisa mengandalkan hanya mode penyebaran yang hanya berisi 8 atau 5 motor dan yang satunya hanya 10 motor sedangkan ratusan bahkan ribuan masyarakat yang mengantri di belakang,” imbuhnya.

Dirinya berharap pada Pemda memberikan solusi ke depan minimal di bagian motor harus menyiapkan LCT.

“Karena Pemda harus mengetahui bahwa perbandingan motor dan mobil adalah 1 banding 7, 1 mobil dan 7 kendaraan motor dan ini masih minim perbandingannya nah kalau hanya disiapkan alat transportasi seperti yang penyeberangan di daerah sambaratta saya yakin tidak mampu,” bebernya.

“Itulah yang saya katakan antisipasi awal gagal. jangan berfikir ini tidak ada anggaran, ada kok kalau pemerintah terus memikirkan dan sesuai dengan rekomendasi dan keadaan di lapangan insya Allah ada. Setiap Musrenbang kan bupati sering mengatakan kita banyak anggaran nah ini masyarakat yang butuh, bayangkan saja kalau 3 hari banjir di hulu maka akan hanyut itu kapal pengangkut motor yang berada di dermaga sanggam tersebut itu yang kita takutkan, semoga ada solusi terbaik secepatnya,” Ucapnya.

“Saya harapkan dan menekankan kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati harus menyediakan dan menambah LCT untuk penyebrangan ketinting dan mobil,” harapnya. (*/Rizal/adv).