TANJUNG REDEB, Harian Utama- Ketua DPRD Berau, Madri Pani, Tegaskan bahwa pencegahan Stunting perlu di lakukan sedini mungkin melalui kerja sama dinas terkait dan pendidikan edukasi pencegahan stunting. Kantor Bupati, jln Apt. Pranoto, Rabu(27/9/2023)
Ditemui selepas hadir pada acara Rembuk Stunting Kabupaten Berau tahun 2023, dirinya mengatakan bahwa yang perlu perhatian signifikan masalah stunting adalah daerah pelosok, pedalama, dan pedesaan, yang terpenting adalah bukan penurunan melainkan pencegahan melalui pendidikan sedini mungkin baik bagi anak-anak maupun bagi remaja dan ibu hamil hingga pasca melahirkan.
“Pendidikan terkait stunting itu penting, ditanamkan sejak PAUD hingga dewasa, edukasi terkait makanan sehat, dan penekanan wajib minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri” Ungkapan
Lebih lanjut dirinya menghimbau dinas terkait, Dinas pengendalian penduduk keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DPPKBP3A) untuk meyongsong program pemberdayaan sedini mungkin , beserta kolaborasi dengan dinas pendidikan untuk menekan turun pravelensi stunting di Kabupaten Berau.
“Kalau perlu anggarkan yang beser untuk program tersebut, ini juga demi kemajuan regenerasi bangsa kita kedepan” Lanjutnya
Dirinya menegaskan langkah-langkah pencegahan stunting bukan hal yang mudah, mengingat bahwa kelahiran terus bertambah, tingkat penduduk semakin tinggi serta masih banyak masyarakat yang kurang terbuka dengan tekhnologi yang ada.
Bupati Berau, Sri juniarsih juga menekankan bahwa, dengan daerah yang memiliki sumber daya alam dari sektor perikanan, perkebunan tentu menjadi pendukung dalam pemenuhan gizi bagi masyarakat.
Dirinya menghimbau untuk OPD terkait, DPPKBP3A, dinas perikanan, pendidikan dan perkebunan agar bersinergi melakukan sosialisasi terkait pencegahan stunting, untuk organisasi Kesehatan, seperti puskesmas dan posyandu, PMR, lebih rutin melakukan sosialalisais baik anak remaja, dan ibu hamil.
“Kalau perlu dalam sebulan dilaksana beberapa kali, dan jika memungkinkan tenaga kesehatan yang berkunjung kerumah-rumah untuk melakukan pemeriksaan” Tegasnya
Kabupaten Berau per tahun 2022 memiliki pravelensi stunting di angka 21,6% hal tersebut masih terhitung tinggi di antara Kabupaten lain yang ada di provinsi Kalimantan Timur.
“Saya harap bisa segera turun sesuai dengan keinginan keinginan presiden per tahun 2024 menjadi 14%” Tutupnya (HAM)