Harian Utama, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau menyambut baik kunjungan dari perwakilan duta besar tiga negara. Melalui kunjungan ini diharapkan bisa membantu pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian hutan.
Asisten II Setda Berau, Agus Wahyudi menjelaskan, Solidaridad Indonesia saat ini menjalankan program yang disebut Inisiatif Nasional untuk Petani Kelapa Sawit Cerdas Berkelanjutan dan Iklim yang Cerdas (NISCOPS). Program ini diprakarsai oleh Pemerintah Belanda dan Pemerintah Indonesia untuk menangkal citra negatif minyak sawit Indonesia di Eropa.

Program NISCOPS tidak hanya akan berfokus pada kelapa sawit tetapi juga pada beberapa komoditas lain seperti karet dan kakao serta komoditas utama terkait lainnya di Kabupaten Berau. “Jadi negara Belanda sekarang menjadi pendonor untuk program ini yang dikelola oleh Solidaridad. Kedatangan ke sini juga mengajak perwakilan dua negara lainnya, Norwegia dan Selandia Baru, yang diharapkan bisa ikut menjadi negara pendonor dalam program ini,” ujar Agus Wahyudi, Selasa (15/3) di Tumbit Melayu.
Di Kabupaten Berau, Solidaridad melakukan pendampingan kepada petani di Kampung Suaran dan Tumbit Melayu. Di Suaran telah dijalankan strategi jangka benah dalam bentuk hutan percontohan, yang diikuti oleh 20 petani dengan luasan lahan 52 hektar. Strategi ini menjadi solusi dalam tumpang tindih pemanfaatan kawasan hutan untuk pengunaan lain. Komoditas dalam hutan percontohan ini diantaranya, petai, rambutan, durian, jengkol, kelengkeng dan alpukat.
“Tadi kita sudah melakukan penanaman simbolis di Suaran. Yang diharapkan tanaman ini bisa memberikan manfaat ekonomi kepada para petani. Hingga akhirnya menggantikan komoditas sawit yang berada dalam kawasan hutan,” jelas Agus Wahyudi.
Sementara di Kampung Tumbit Melayu dilakukan pelatihan panduan free pior informed consent (FPIC) dan nilai konservasi tinggi (NKT) untuk petani kelapa sawit mandiri BUMK Tumbit Sejahtera. dengan adanya kerja sama ini menjadi bagian dalam pendampingan kepada para petani di Berau untuk meningkatkan perekonomiannya namun tetap menjaga keseimbangan alam.(hmspemda)