Menyikapi Permasalahan Hibah Tanah Khas Kampung, Falentinus Harapkan Pemerintah Kampung dan BPK Labanan Makmur Tingkatkan Komunikasi dan Sinergitas

TANJUNG REDEB, HARIAN UTAMA- Falentinus Keo Mei angkat bicara terkait pembahasan hibah tanah khas kampung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan DPRD Kabupaten . Pada selasa (06/06/2023).


Ia mengakui, sebenarnya ia agak sedih pasalnya Kampung Labanan Makmur ini juga merupakan kampung kelahiran istri dan anak-anak dirinya.


“Sehingga saya merasa sedih permasalahan seperti ini sepertinya tidak sampai ke RDP atau forum terhormat ini, mestinya bisa diselesaikan di kampung, tapi memang harus kita selesaikan, ” ujar Falen.


Dijelaskannya, pertama ia mendengar penjelasan dari Kepala kampung Labanan Makmur yakni Mupit Datusahlan, yang tujuan hibah itu ia mengaku sudah sangat mulia.


“Saya senang istilah pak asisten tadi bahwa pak kepala kampung ini visioner. Kita ingin kampung kampung di Berau ini seperti Kampung Labanan Makmur, semakin maju dan makmur,” imbuhnya.


Menurutnya, Kabupaten Berau patut berbangga juga bahwa Kampung labanan Makmur ini Tujuannya sangat mulia dan kita sepakat prosedur atau mekanisme hibahnya Sudah sama-sama dengarkan dan sudah cukup prosedur.


“Ya, walaupun ada kekurangan satu atau dua itu biasa, namanya mengurus banyak orang ini pasti akan ada hal-hal seperti itu. Seorang pemimpin atau leader memang harus berani mengambil keputusan tapi tujuannya baik itu harus dilakukan dan nanti mesti ada evaluasi dibelakang,” kata dia.


Dirinya pun menyarankan, antara Pemerintah Kampung dan BPK Kampung Labanan Makmur
Agar lebih meningkatkan komunikasi.


“Jadi BPK ini kalau di kampung itu ibaratnya DPRDnya kampung dan kami apresiasi bawa BPK kampung labanan makmur ini sudah melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik yaitu sebagai Kontrol atau melakukan pengawasan ini hal yang positif,” jelasnya.


“BPK mengontrol supaya jangan sampai pemerintahan kampung menganggap dengan kekuasaan yang ada ini melakukan tindakan semena-mena untuk berbuat sesuatu dan peran ini sudah dilaksanakan dengan baik oleh anggota BPK kampung labanan makmur,” sambung Falen.


Ia meminta untuk dibangun lagi ialah pemerintah kampung dan BPK Labanan makmur meningkatkan kembali komunikasinya.


“Disini yang agak macet ialah komunikasi dan transparansi. Juga harus bersinergi antara Pemerintah kampung dan BPK karena kalau ini macet dan tidak sinergi. Maka yang menjadi korban nanti warga masyarakat jadi saran kami tolong tingkatkan komunikasinya dan sesuaikan dengan kultur budaya kita di kampung labanan makmur,” pungkas Polisi Partai Demokrat tersebut. (*/Rizal/adv).