banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768

Siang Geah: Penguatan Struktur Ekonomi Harus Jadi Fokus Pembangunan Kutim

Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Siang Geah, menggarisbawahi pentingnya tema pembangunan yang menekankan “Penguatan Struktur Ekonomi Guna Mendukung Perekonomian Daerah” sebagai landasan utama bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur di tahun 2024 mendatang.

Menurutnya, tema ini mencerminkan kebutuhan akan diversifikasi ekonomi dan investasi pada sektor-sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Geah menyoroti bahwa sambil tetap fokus pada sektor pertanian, Kutim harus mempertimbangkan peran pertanian dalam memperkuat struktur ekonomi sesuai tema pembangunan. Hal ini dapat mencakup langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mengintegrasikan produk pertanian lokal guna mendiversifikasi ekonomi.

“Fokus pada sektor pertanian bisa menjadi langkah strategis bagi Kutai Timur, terutama mengingat ketergantungan pada sektor minerba dan batu bara yang akan menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Geah dalam pandangan umum fraksinya di rapat paripurna ke XI DPRD Kutim.

Geah juga mengapresiasi peningkatan yang signifikan pada proyeksi pendapatan daerah tahun 2024 dari Rp8,561 triliun menjadi Rp9,148 triliun. Ini menunjukkan optimisme dalam pengembangan sumber pendapatan daerah.

“Meski demikian, kita harus memastikan bahwa pendapatan Kutai Timur kedepannya bersumber dari sumber yang berkelanjutan dan tidak terlalu bergantung pada sektor tertentu,” lanjutnya.

Dalam analisisnya, Geah melihat pertumbuhan yang signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meningkat dari Rp245,256 miliar menjadi proyeksi Rp754,108 miliar pada 2024. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan daerah dari sumber-sumber lokal.

“Diversifikasi pendapatan daerah akan membuka potensi PAD yang lebih besar di masa depan,” tandas Politisi PDI Perjuangan Kutim.

Fraksi PDI Perjuangan berharap agar tidak ada lagi keterlambatan dalam proyek-proyek pembangunan, terutama yang bersifat krusial dan langsung berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. (hu02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *