Sutami Dorong Peralihan Nelayan dari Bom Ikan ke Metode Ramah Lingkungan dan Pengembangan Industri Olahan Ikan

TANJUNG REDEB, Harian Utama – Anggota DPRD Berau, Sutami, menyoroti permasalahan klasik terkait penggunaan bom ikan yang tidak ramah lingkungan oleh nelayan di wilayah pesisir.

Dalam keterangannya, Ia mengungkapkan bahwa meskipun praktik tersebut dilarang, banyak nelayan masih bergantung pada bom ikan karena hasil tangkapannya yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan metode tangkap manual.

“Kita tidak mendukung penggunaan bom ikan, namun kita juga belum mampu memberikan solusi bagi mereka untuk beralih ke metode tangkap manual yang lebih ramah lingkungan. Nelayan di sana sudah terbiasa mendapatkan ikan dalam jumlah besar menggunakan bom ikan, sementara jika menangkap secara normal, mereka hanya mendapatkan puluhan kilogram per hari. Ini adalah masalah perilaku yang ingin kita ubah dengan menekankan pentingnya menjaga ekosistem laut,” ungkap Sutami, Minggu (13/10/2024).

Selain itu, Sutami juga menyoroti potensi besar dalam pengembangan industri olahan ikan di wilayah-wilayah seperti Talisayan, Batu Putih, Biduk-Biduk, dan Semanting. Menurutnya, jika industri olahan ikan, seperti produksi amplang, dapat didorong di wilayah-wilayah tersebut, maka hasil tangkapan nelayan dapat lebih terserap oleh industri, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir.

“Kita ingin mendorong adanya industri olahan ikan di daerah-daerah seperti Talisayan, Batu Putih, dan Biduk-Biduk. Dengan begitu, hasil tangkapan nelayan bisa terserap, sementara UMK baru dapat berkembang. Misalnya, bapak-bapak nelayan bisa terus melaut, sementara ibu-ibu mengelola ikan menjadi produk olahan seperti amplang,” kata Sutami.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Bupati Berau atas inisiatif pengembangan industri pengolahan ikan di Tanjung Batu.

Ia berharap program serupa dapat diterapkan di berbagai daerah lain untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Ibu Bupati di Tanjung Batu. Ini langkah bagus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, dan kami berharap hal serupa bisa dilakukan di wilayah lain,” tutup Sutami.

Reporter : Mia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *