TANJUNG REDEB, HARIAN UTAMA – Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten berau,pada senin 24/10/2022) mengelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) Gabungan komisi DPRD kabupaten Berau, di ruang rapat gabungan fraksi kantor DPRD kabupaten Berau.
Untuk diketahui, RDP yang terselenggara hari ini diikuti oleh beberapa anggota DPRD yang mewakili fraksinya masing-masing serta kepala BPJS ketenagakerjaan beserta jajarannya. Adapun rapat yang terselenggara ini membahas terkait sosialisasi instruksi Presiden nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstream dikabupaten Berau dan rapat pun berjalan lancar sesuai dengan semestinya.
Seusai kegiatan rapat, Syarifatul sa’diyah selaku wakil ketua I DPRD berau ,saat di wawancarai awak media mengatakan,Untuk pagi ini jadwal kami selaku Anggota DPRD adalah audiensi sekaligus sosialisasi program dari BPJS ketenaga kerjaan.
“Ini juga kali pertama dari kami melakukan hearing dengan BPJS, setelah kami mendapatkan sosialisasi ternyata manfaatnya banyak sekali, khususnya di DPRD sendiripun belum masuk dalam program ini,”Ucapnya.
Khususnya masyarakat ,masih banyak yang belum masuk dalam kepesertaannya, bahkan yang menerima honor dari pemerintah daerah pun masih banyak yang belum di daftarkan, Harapnya setelah sosialisasi ini, ada sekitar delapan ribu orang yang menerima gaji dari pemerintah daerah itu bisa mengikuti, termasuk di dalamnya ada UMKM juga untuk ikut mendaftarkan dirinya, karena saat mereka mengurus ijin usaha mereka di persyaratkan bahwa sebelum ijin di keluarkan harus mengikuti kepesertaan.
“Mungkin untuk mengurangi sosialisasi,” politikus golkar tersebut “ .
Selanjutnya Masih ada sekitar kurang lebih 38 ribu pekerja yang rentan mereka tidak menerima upah, Ini kewajiban kita semua pemerintah daerah serta kami di DPRD melalui kegiatan musrembang akan kita suarakan agar mereka ikut program ini.
Dikatakan nya ini adalah salah satu bentuk untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang kita tau dari hasil pantauan dan laporan dari BPJS saat hearing tadi.
“Dan ternyata angka kemiskinan di kabupaten Berau ini meningkat,”imbuhnya.
Tentu kita menyadari bahwa penyebabnya ini adalah pasca Pandemi covid-19 yang saat ini masih kita rasakan semua imbasnya. Termasuk juga dikarenakan laju inflasi yang cukup signifikan dengan kenaikan bbm dan kenaikan bahan-bahan pokok yang cukup memberatkan masyarakat dan otomatis angka kemiskinan menjadi naik.
Selanjutnya beliau berharap, dengan adanya program dari BPJS ini,bisa memberikan secercah harapan untuk mereka sewaktu-waktu mereka bekerja lalu terkena musibah, “Kita tidak akan pernah tahu kapan musibah datang menghampiri kita,”Tutupnya.(fery/ADV).