HarianUtama.com – Kampung adat Wae Rebo, yang terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, kembali menjadi pusat perhatian nasional. Kali ini, kampung yang terkenal dengan keindahan alam dan arsitektur rumah adatnya ini menjadi saksi sebuah momen bersejarah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia.
Suasana di Wae Rebo yang biasanya tenang berubah menjadi meriah ketika bendera raksasa berukuran 25 x 36 meter dengan berat mencapai 53 kilogram dikibarkan dengan megah di tengah hamparan hijau alam. Aksi ini menjadi bagian dari inisiatif patriotik yang diusung oleh sekelompok wisatawan dari Kalimantan Timur.
Inisiatif ini muncul tanpa rencana matang sebelumnya. Ilham Wicaksona, Dewi Yani, dan Ladeni Arbain, yang menjadi koordinator tim, berbagi cerita mengenai bagaimana semuanya berjalan dengan cepat. “Bersiaplah, karena kita akan menciptakan momen bersejarah yang tidak akan terlupakan,” ujar Ilham Wicaksona kepada timnya, menekankan pentingnya momen ini.
Sebelum memilih Wae Rebo, tim ini sempat menerima tawaran untuk mengibarkan bendera di lokasi lain, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, dengan penuh keyakinan, mereka memilih Wae Rebo sebagai lokasi pengibaran, dengan tujuan untuk mempromosikan destinasi wisata unik ini kepada masyarakat luas.
Alexander H. Seriang, SE, seorang staf dari Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Manggarai, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada tim dari Samarinda tersebut. Ia menyatakan bahwa aksi ini tidak hanya memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam promosi Wae Rebo sebagai destinasi wisata.
“Kehadiran tim ini sangat kami apresiasi. Ini adalah bentuk nyata dari semangat kebangsaan yang juga membawa dampak positif dalam mempromosikan Wae Rebo,” ungkap Alexander dengan penuh kebanggaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Nugraha Bachtiar dan timnya dari Labuan Bajo juga berperan penting. Mereka membantu menjalin komunikasi antara tim wisatawan dari Samarinda dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai, sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan sukses.
Massir, salah satu anggota tim, juga memberikan refleksi mengenai spontanitas dari rencana ini. “Rencana yang paling indah adalah sesuatu yang tidak direncanakan,” ujarnya, menggambarkan bagaimana momen ini tercipta dengan sendirinya namun meninggalkan kesan yang mendalam.
Aksi pengibaran bendera raksasa di Wae Rebo ini telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan, tidak hanya bagi para peserta tetapi juga bagi masyarakat Wae Rebo dan sekitarnya. Momen ini sekaligus meneguhkan posisi Wae Rebo sebagai salah satu destinasi wisata budaya dan alam yang patut diperhitungkan di Indonesia.
Dengan semangat yang berkobar, Wae Rebo tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga mengirimkan pesan kuat tentang kebanggaan nasional dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia.(*/)