Harianutama. Sangatta – Polemik dualisme kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kembali mencuat ke permukaan, termasuk di tingkat daerah seperti Kutai Timur.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kutai Timur Mahyunadi memberikan pandangannya secara terbuka kepada awak media.
Dalam pernyataannya, Mahyunadi mengakui bahwa dirinya belum mendapat informasi secara menyeluruh mengenai detail dualisme yang terjadi. Meski demikian, ia menekankan pentingnya kerukunan dan semangat berbagi dalam tubuh organisasi kepemudaan tersebut.
“Bisa saja, kalaupun memang ada dua KNPI, ya harus rukun. Berbagi saja, berdasarkan porsinya. Tapi tentu dengan keabsahan-keabsahan yang ada,” ujar Mahyunadi saat ditemui oleh awak media.
Ia menambahkan, dirinya belum mendapat informasi resmi terkait pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) yang baru digelar, dan sejauh ini hanya mengetahui informasi tersebut dari media sosial.
“Saya belum lihat langsung. Baru lihat dari Facebook malah,” ucapnya.
Mahyunadi juga menyinggung soal adanya dugaan keterlibatan politik dalam dinamika yang terjadi di internal KNPI. Namun, ia melihat hal itu dari sisi positif sebagai bentuk pembelajaran bagi generasi muda dalam memahami dan berproses di dunia politik.
“Kalau pun ada unsur politiknya, ya biar saja. Anak muda itu kan harus belajar politik juga,” katanya. (*/A)