HARIANUTAMA.COM SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, meresmikan Kampung Keluarga Berkualitas (KB), Rumah Data Kependudukan, dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) di RT 18 Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara.
Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menekankan pentingnya upaya membangun generasi unggul yang dimulai dari keluarga. Menurutnya, keluarga adalah fondasi utama untuk menciptakan generasi yang mampu bersaing dan menghadapi tantangan masa depan. “Tidak ada hal yang paling berharga selain keluarga,” ujarnya.
Bupati Ardiansyah menyebut ada tiga fokus utama untuk mencapai generasi unggul: kualitas keluarga yang baik, data yang valid, dan penurunan angka stunting.
Ia menekankan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak masa pranikah, pernikahan, hingga masa kehamilan.
“Pasangan yang mau menikah harus mendapatkan konseling atau bimbingan mengenai kualitas kesehatan calon pengantin dan bagaimana merawat serta membina keluarga. Intinya adalah 1000 hari pertama kehidupan harus diperhatikan dengan pemeriksaan berkala di posyandu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Kutim Ardiansyah menegaskan bahwa pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama. Semua pemangku kepentingan harus berkontribusi dalam menurunkan angka stunting.
“Stunting bukan hanya urusan Dinas PPKB, tetapi juga instansi terkait lainnya seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan, Dinas Sosial, serta peran swasta, tokoh agama, dan masyarakat,” jelasnya.
Ardiansyah juga menyoroti peran penting penyuluh atau kader KB dalam menyampaikan program pemerintah kepada masyarakat.
Penyuluh harus peka terhadap permasalahan di sekitarnya, terutama persoalan kemiskinan dan stunting, sehingga setiap kejadian dapat segera ditindaklanjuti.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, Achmad Junaidi B, menyatakan bahwa Pemkab Kutim secara konsisten berupaya menurunkan angka stunting dengan membentuk lembaga di tingkat akar rumput yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Harapan kami, semua desa di Kutim memiliki struktur kepengurusan sehingga persoalan stunting dapat dikomunikasikan dengan instansi terkait, termasuk dukungan dari swasta melalui edukasi dan pemberian makanan bergizi sesuai dengan sasarannya,” ujarnya.
Junaidi juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Camat Sangatta Utara, Hasdiah, yang telah mempelopori terbentuknya pengurus di Kelurahan Teluk Lingga, Desa Sangatta Utara, dan Singa Gembara.
“Untuk Desa Swarga Bara, struktur ini sudah terbentuk dan bahkan pernah mewakili Provinsi Kaltim di tingkat nasional,” ucapnya.
Dengan peresmian ini, diharapkan program Kampung KB, Rumah Data Kependudukan, dan Dapur Sehat Atasi Stunting dapat berjalan efektif dan membawa manfaat besar bagi masyarakat Kutai Timur, khususnya dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.(“/A)