Sangatta – Isu mengenai kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang kerap dianggap sekadar “jalan-jalan” di kalangan masyarakat mendapat tanggapan serius dari Kepala Bagian Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Rian.
Dalam wawancara dengan awak media, Masrianto Suriansyah, menjelaskan bahwa kegiatan bimtek memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahan, Rabu (20/11/24).
Menurut Rian, isu tersebut perlu dilihat dalam perspektif yang lebih luas, tidak hanya dari sudut pandang sempit atau dalam waktu yang singkat.
“Kalau tanggapan saya, kita tidak bisa menilai ini hanya dalam satu sisi atau tempo waktu yang sesingkat ini. Kita juga harus melihat situasi dalam kurun waktu lima tahun terakhir,” jelasnya.
Rian menyoroti dampak pandemi COVID-19 yang melanda selama sekitar tiga hingga empat tahun terakhir, yang menyebabkan hampir seluruh aktivitas pemerintahan terhenti sementara.
Kondisi tersebut turut memengaruhi kemampuan ASN dalam hal penyampaian informasi dan pelayanan kepada masyarakat.
“Seluruh proses pelayanan pemerintah terhenti, dan situasi ini memengaruhi ASN kita yang mengalami penurunan dalam hal informasi. Namun, pelayanan pemerintah tetap harus berjalan sesuai tugas pokok dan tanggung jawab,” ujar Rian.
Sejak memasuki masa pemulihan pascapandemi, pemerintah di berbagai tingkatan mulai berbenah untuk kembali memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan bimtek bagi ASN di berbagai sektor.
Rian menegaskan bahwa bimtek merupakan langkah penting dalam meningkatkan wawasan dan kemampuan SDM pemerintah, khususnya bagi personel di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
“Bimtek sangat diperlukan untuk meningkatkan wawasan dan SDM setiap SKPD, terutama personel ASN kita. Jika menurut saya, ini adalah langkah yang sangat positif dan baik,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa bimtek yang dilakukan di luar daerah justru memiliki nilai tambah, karena memungkinkan ASN untuk mendapatkan transfer ilmu dan pengalaman dari daerah lain yang lebih maju.
“Dengan begitu, ASN kita dapat membawa ilmu dan pengalaman tersebut untuk diterapkan kembali di Kutai Timur, demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya.
Menanggapi anggapan masyarakat bahwa bimtek hanya sekadar “jalan-jalan,” Rian menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak bisa disamakan dengan aktivitas wisata.
“Bimtek adalah bagian dari upaya pemerintah untuk berbenah dan memastikan ASN memahami aturan-aturan terbaru dalam pelayanan publik. Jika dilakukan di luar daerah, itu justru memberikan kesempatan untuk belajar dari daerah yang lebih maju,” pungkasnya.
Rian berharap masyarakat dapat memahami pentingnya bimtek sebagai bagian dari proses peningkatan kapasitas ASN dan tidak lagi memandangnya secara negatif.
Pemerintah Kutai Timur, menurutnya, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai program yang mendukung pengembangan SDM.
“Dengan SDM yang lebih berkualitas, kita optimistis pelayanan publik di Kutai Timur akan semakin baik dan mampu memenuhi harapan masyarakat,” tutup Rian.(*)