Kirab Budaya Meriahkan Peringatan Hari Jadi ke-25 Kabupaten Kutai Timur

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82?

Kirab Budaya Meriahkan Peringatan Hari Jadi ke-25 Kabupaten Kutai Timur

Sangatta – Peringatan hari jadi Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ke-25 dimeriahkan dengan Kirab Budaya yang penuh warna, menyuguhkan berbagai atraksi seni dan budaya dari beragam suku di Indonesia. Acara yang menjadi magnet perhatian masyarakat ini dikoordinir oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim.

Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menjelaskan bahwa kegiatan bertajuk “Magic Land Kutai Timur” tersebut merupakan agenda tahunan untuk memeriahkan hari jadi kabupaten sekaligus upaya melestarikan kekayaan budaya.

“Tahun ini diikuti sebanyak 32 peserta, terdiri dari 17 perwakilan perangkat daerah, 5 organisasi masyarakat, dan 10 paguyuban,” ujarnya.

Menurut Mulyono, Kutim yang dikenal sebagai miniatur Indonesia karena keberagaman masyarakatnya, menjadikan pelestarian budaya sebagai prioritas.

“Melalui kirab ini, kami ingin menunjukkan bahwa budaya dapat menjadi perekat persatuan sekaligus daya tarik yang memajukan Kutai Timur,” tambahnya.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pamkesra), Poniso Suryo Renggono, yang mewakili Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Agus Hari Kesuma. Dalam sambutannya, Poniso menyebut bahwa kirab ini adalah bentuk rasa syukur atas lahirnya Kabupaten Kutai Timur yang memiliki slogan “Untung Tuah Benua.”

“Kirab budaya ini mencerminkan semangat kita untuk melestarikan budaya dan menunjukkan bahwa Kutai Timur adalah daerah yang berbudaya. Meski kita berasal dari beragam latar belakang, kebudayaan menjadi benang merah yang menghubungkan kita semua,” jelas Poniso.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat.

“Selain sebagai hiburan, acara ini memberikan pesan penting tentang bagaimana kita harus terus menjaga dan meningkatkan kualitas budaya di Kutai Timur,” lanjutnya.

Poniso mengungkapkan bahwa keberagaman budaya Kutim memiliki potensi besar untuk dikenal di tingkat nasional maupun internasional, terutama dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Ia berharap acara seperti ini dapat menjadi landasan untuk memperkenalkan budaya unggulan Kutim di panggung yang lebih besar.

“Jika kita mampu mengembangkan dan mempersiapkan budaya unggulan, tidak menutup kemungkinan nama Kutai Timur akan semakin harum di kancah nasional maupun internasional. Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah awal untuk mempromosikan potensi budaya kita,” pungkasnya.

Kirab Budaya ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian seni dan budaya, tetapi juga simbol kebersamaan masyarakat Kutim yang terdiri dari berbagai suku. Kehadiran warga yang antusias menyaksikan setiap penampilan menunjukkan betapa budaya memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan dan upaya menjaga keberagaman, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan budaya lokal. Slogan “Untung Tuah Benua” bukan sekadar semboyan, melainkan wujud nyata dari semangat Kutai Timur untuk terus maju dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *