TANJUNG REDEB, HARIAN UTAMA- tingginya angka stunting di Kabupaten Berau dikarenakan kondisi air bersih yang kemungkinan tidak layak konsumsi. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Berau Fraksi Golkar, Hj Syarifatul Syadiah pada Musrenbang Kecamatan Gunung Tabur Beberapa hari lalu.
Menurutnya, kampung-kampung yang lokasinya jauh dari perkotaan atau belum terlayani air bersih dari PDAM memang rawan untuk terkena stunting.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengharapkan usulan terkait air bersih bisa menjadi usulan prioritas yang dapat direalisasikan oleh Pemkab Berau.
“Saya berharap usulan terkait pelayanan air bersih menjadi prioritas utama,” tuturnya.
Dikatakannya, usulan dari lurah maupun kepala kampung tidak banyak, maka tidak sulit bagi Pemkab Berau untuk merealisasikan permintaan tersebut.
“Apalagi ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Ini kan menyangkut kepentingan masyarakat banyak, tentunya ini tidak membebankan Alokasi Dana Kampung (ADK) mereka,” katanya. Kamis (16/03/2023).
Menurutnya, kualitas air yang bersih sangat berpengaruh pada tubuh manusia. Karena tubuh manusia sebagian besarnya mengandung air. Diungkapkannya, percuma makan makanan yang bergizi jika tidak diimbangi dengan minuman yang bersih dan sehat.
“Air bersih ini sangat penting buat tubuh. Apalagi buat ibu yang mengandung pastinya akan mempengaruhi kondisi tumbuh-kembangnya bayi. Potensi terkena stunting juga tinggi akibat mengkonsumsi air yang tidak sehat,” jelasnya.
Syarifatul berharap, tidak hanya kelurahan dan kampung di wilayah Kecamatan Gunung Tabur saja yang usulan air bersihnya menjadi prioritas, tetapi seluruh wilayah di Kabupaten Berau juga bisa terealisasi pelayanan air bersih secara maksimal. (*/rizal/adv).