banner 1024x768

Panen Raya Padi Organik, PT PAMA Berikan Satu Unit Mesin Penggiling Padi

TELUK PANDAN – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman bersama kelompok tani (Poktan) Borneo Organik Sehat Sejahtera (BOSS) yang merupakan Petani mitra binaan CSR PT PAMA Nusantara Distrik Indo melakukan panen raya padi organik. Panen itu berlangsung di Jalan Poros Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, Senin (12/6/2023).

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Ketua DPRD Kutim Joni, Kepala DTPHP Dyah Ratnaningrum, Kadis PUPR M Muhir, Kadispar Nurullah, para Kades, perwakilan FKPD, unsur muspika dan perwakilan perusahaan sekitar Teluk Pandan.

Selain melakukan panen raya organik, dalam kegiatan tersebut PT PAMA Persada Nusantara Distrik Indo juga memberikan bantuan berupa satu unit mesin penggiling padi yang secara simbolis diberikan kepada Bupati Kutim ke Poktan BOSS.

Pada kesempatan itu juga, Pemkab Kutim memberikan piagam penghargaan kepada PT PAMA Persada Nusantara atas pencapaian prestasi membina poktan di Desa Teluk Pandan.

Sementara itu, Project Manager (PM) PT Persama Persada Nusantara Distrik Indominco Dwi Setyono mengatakan sebagai perusahaan kontraktor pertambangan batu bara dari PT Indominco Mandiri (IMM), pihaknya senantiasa berkomitmen melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) sebagai wujud kepedulian dan dedikasi untuk memberikan manfaat terhadap masyarakat.

Dwi menjelaskan, kerja sama yang sudah berjalan sampai saat ini di Desa Teluk Pandan bersama Poktan BOSS merupakan wujud nyata implementasi pilar ekonomi yang juga selaras dengan pilar lingkungan karena metode penanaman padi yang dilakukan menggunakan metode pertanian organik.

“Seperti diketahui bahwa program pertanian padi organik bersama Poktan BOSS terbentuk sejak tahun 2018. Pada awal dibentuknya program, tentunya kami menghadapi sejumlah tantangan, baik tantangan secara teknis maupun psikologis. Hal ini karena diperlukan waktu, konsistensi dan komitmen kuat untuk mengajak dan mengubah kebiasaan petani dari sistem pertanian konvensional menuju sistem
pertanian organik,” ungkapnya.

Selain itu Dwi menyampaikan, untuk mengubah sistem pertanian konvensional menjadi organik, sangat diperlukan edukasi dan pelatihan serta pendampingan yang berkelanjutan. Karenanya, PAMA berkomiten mengawali program melalui edukasi dengan mendatangkan konsultan pertanian khusus yakni Aliksa Organik SRI Consultant, sehingga proses pengalihan dari sistem konvensional menuju organik dapat berjalan sesuai dengan kaidah yang baik dan benar.(Hu02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *