Sangatta – Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra, Poniso Suryo Renggono, dalam pembukaan kegiatan Pendampingan Petugas Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana (R3P) di Hotel Royal Victoria Sangatta pada Senin (20/11/2023), menyoroti kebutuhan akan petugas pengkajian di daerah yang masih minim.
Poniso menekankan bahwa pengkajian kebutuhan pascabencana merupakan dasar dalam penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) pasca bencana. Dia mengingatkan pentingnya integrasi program pascabencana dengan rencana pembangunan secara holistik di tingkat pusat dan daerah.
“Saya harap pengkajian kebutuhan pascabencana yang disusun harus menerapkan prinsip prudent, efektif, efisien,ekonomis, akuntabel, dan transparan. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen kita untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih,” kata ia.
Fokus kegiatan ini adalah memperdalam proses dan mekanisme pengkajian kebutuhan pascabencana (jitupasna), yang menjadi pedoman dalam penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana (R3PB). Poniso mendorong pengkajian ini dilakukan dengan prinsip-prinsip prudent, efektif, efisien, ekonomis, akuntabel, dan transparan, sebagai komitmen dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
Poniso juga mengapresiasi upaya peningkatan kapasitas aparatur sipil negara di Kutai Timur dalam penanggulangan bencana. Dia berharap para peserta, yang merupakan perwakilan dari Perangkat Daerah terkait, dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh untuk menciptakan perencanaan yang baik dan komprehensif guna memastikan pemulihan pascabencana dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Khairunisanor, melaporkan bahwa ada 30 peserta dari BPBD dan PD teknis terkait yang mengikuti kegiatan ini selama 2 hari di Hotel Royal Victoria.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan teknis dalam penyusunan dokumen pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) untuk mempermudah implementasinya.
Diketahui, yang menjadi narasumber pada kegiatan ini dari BNPB (Priska Saragih selaku Kasubdit Perencanaan Pendanaan dan IDhelistya Liza Analis Kebencanaan di Direktorat Perencanaan Rehabilitasi Rekonstruksi. Turut hadir juga Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah. (hu02)