SANGATTA – Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi melalui aplikasi JAGA.ID yang di gagas oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur (Disdik Kutim) mendapatkan apresiasi dari tenaga pengajar.
Dengan menghadirkan arasumber dari Kejaksaan Negeri Kutim untuk mengisi sosialisasi kepada seluruh satuan pendidikan di 18 Kecamatan tersebut, JAGA.ID mendapatkan apresiasi dari salah satu peserta yang ikut hadir dalam acara yang di gelar di salah satu hotel di Sangatta ini (Sabtu (11/11/2022).
Peserta tersebut adalah Agus Sutopo, Kepala Sekolah SMP N 4 Sangatta Utara ini mengungkapkan, dengan adanya sosialisasi ini menjadi salah satu upaya yang di lakukan oleh pemerintah dalam memberikan pendidikan anti korupsi sejak dini, salah satunya melalui satuan pendidikan.
“Korupsi kan tidak mesti uang ya, banyak juga kegiatan yang di lakukan sehari-hari bisa di kategorikan korupsi, salah satunya mengenai waktu, salah satu pencegahannya dengan menerapkan kedisiplinan bagi peserta didik,” ucap Agus.
Dirinya, menyebut saat ini sekolahnya belum memiliki maupun melaksanakan program khusus yang berkaitan dengan pendidikan pencegahan korupsi, namun, dalam prakteknya melalui kegiatan ekstrakulikuler kepramukaan, yang di dalamnya memiliki beberapa karakter yang berkaitan dengan kedisiplinan, kekompakan kerjasama serta rasa tanggung jawab yang harus di miliki oleh para siswa.
“Kenapa Pramuka jadi ekstrakulikuler wajib, karena bertujuan untuk mendisiplinkan anak,” imbuhnya.
Hal yang sama juga di sampaikan Tri Agustin Kusuma Ningrum, dengan adanya sistem pelaporan JAGA.ID yang diterapkan di masing-masing satuan sekolah, akan berdampak pada karakter para peserta didik, karena memiliki beberapa kriteria yang harus di laporkan mengenai pendidikan anti korupsi yang sudah di lakukan oleh setiap satuan pendidikan.
“Ada 9 karakter yang melatarbelakangi program ini, jujur, tanggung jawab, kerja keras, disiplin, sederhana, berani, adil, mandiri dan peduli,” ujar Tri.
