Andi Amir, Komitmen Akan Tuntaskan Persoalan Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup

TANJUNG REDEB, HARIAN UTAMA – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Berau, Andi Amir Hamsyah berkomitmen untuk mengentaskan berbagai persoalan yang terkait dengan lingkungan hidup dan kebersihan.

Andi Amir yang dikonfirmasi pada rabu (7/9/22) mengakui terdapat sejumlah permasalahan terkait dengan lingkungan hidup dan kebersihan, sehingga dirinya berencana untuk memanggil Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau untuk berkoordinasi mengentaskan permasalahan tersebut.

“Kita akan benahi, begitu ada kesempatan kita akan berkoordinasi dengan DLHK Berau supaya bisa seirama dalam melihat permasalahan,” jelasnya.

Dirinya mengaku baru saja menerima laporan dari masyarakat terkait dengan dugaan tumpahan Crude Palm Oil (CPO) dari salah satu perusahaan yang berada di pesisir Berau.

Beruntung tumpahan tersebut hanya tercecer di daratan dan tidak sampai mencemari aliran sungai. “Saya baru tau hal seperti itu berkat laporan masyarakat, kita akan coba panggil DLHK untuk bertanya bagaimana mekanisme pengawasannya dan kalau diperlukan akan melakukan sidak ke lapangan,” tuturnya.

Menurutnya, hal tersebut hanya salah satu dari sejumlah permasalahan lingkungan hidup yang ada di Berau. Yang juga menjadi sorotan adalah kendala yang terdapat pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) baik yang berada di Bujangga maupun di Tanjung Batu, keduanya memiliki permasalahan masing-masing yang harus diselesaikan.

“TPA Bujangga sudah over capacity serta sarana dan prasarana yang ada juga tidak memadai, sebab unit pengolah sudah tergolong tua dan ada beberapa yang rusak.

Selain itu, lokasi yang dekat dengan rencana pembangunan rumah sakit baru juga menjadi perhatian, jangan sampai keberadaan TPA mengganggu pembangunan rumah sakit baru,” paparnya.

Selain itu, lokasi TPA yang berada di Kampung Tanjung Batu dinilai juga sudah tidak layak, karena berdekatan dengan aliran sungai yang masih digunakan oleh masyarakat.

Jika jarak TPA dengan sungai sangat dekat, dikhawatirkan limbah yang ada dapat mencemari aliran sungai dan menyebabkan penyakit bagi masyarakat serta hancurnya ekosistem air di sekitar.

“Informasi yang diterima sudah ada lahan pengganti, tapi nanti akan coba kita crosschek,” tegasnya.

Namun, Politikus Partai Golkar ini mengaku masih akan fokus untuk penyelesaian persoalan terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) karena menurutnya hal tersebut saat ini kondisinya sangat mendesak dan menyangkut kemaslahatan orang banyak. Sehingga persoalan lingkungan hidup akan dilakukan penyesuaian. “Tidak kita kesampingkan,kita berkomitmen akan menuntaskan segala persoalan yang ada di masyarakat,” pungkasnya. (PiN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *