SANGATTA – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hj. Fitriyani, telah melakukan reses pada masa sidang kedua tahun 2022-2023 di daerah pemilihan II (Dua).
Reses berlangsung selama 5 (lima) hari mulai tanggal 17 Maret hingga 21 Maret 2023. Lokasi pelaksanaan reses adalah di Dapil II, yang meliputi Kecamatan Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung, dan Kecamatan Bengalon.
Selama reses ini, Hj. Fitriyani mendapatkan banyak aspirasi dari masyarakat. Beberapa di antaranya adalah permintaan untuk memperbaiki jalan desa, pengadaan alat olahraga, alat pertanian, pasokan air bersih, listrik, serta pembenahan sungai dan drainase.
Menurut Hj. Fitriyani, memperbaiki jalan desa merupakan fasilitas yang sangat penting bagi masyarakat, karena jalan tersebut menjadi akses utama yang digunakan setiap harinya.
“Manfaat dari memiliki jalan yang baik akan memudahkan berbagai hal, seperti masalah ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain,” ujar Hj. Fitriyani saat ditemui oleh awak media.
Sementara itu, di Dusun Sungai Tabuan, Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, aspirasi masyarakat terkait pasokan listrik dan air bersih sangatlah penting. Hal ini akan sangat memudahkan mereka untuk mendapatkan akses air bersih dan pencahayaan saat malam hari.
Dalam konteks ini, anggota DPRD dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan bahwa Dusun Sungai Tabuan, yang terdiri dari dua RT, yaitu RT. 19 dan RT. 20, mengalami keterbelakangan karena kurangnya pasokan air bersih dan pencahayaan.
“Jika sudah ada PDAM maka masyarakat yang ada di Dusun Sungai Tabuan, Desa Sangkima tidak lagi harus membeli air bersih. Karena belum ada fasilitas air bersih, maka masyarakat disana harus membeli untuk mendapatkan air bersih sebagai kebutuhan sehari-hari,” paparnya.
Sementara untuk turap sungai yang ada di Kecamatan Bengalon, kata Hj. Fitriyani, merupakan dinding yang dapat menahan kelongsoran tebing sungai dan melindungi tebing sungai terhadap gerusan air.
“Turap sungai juga akan bermanfaat untuk melindungi tebing sungai terhadap gerusan air. Nah, untuk menahan tanah agar tidak terjadi tergerus aliran sunga yang bisa mengakibatkan kelongsoran, diperlukan dinding penahan tanah (red. turap),” tandasnya.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga menyampaikan bahwa adanya drainase sangat dibutuhkan untuk menampung air agar tidak terjadi genangan air berlebihan yang akan merusak jalan.
“Maka dari itu, semua aspirasi masyarakat yang telah saya serap melalui reses ini akan saya tampung dan saya usulkan supaya bisa terealisasi sesuai keinginan yang di harapkan oleh masyarakat,” pungkasnya.(hu02)
