Faizal Rachman, Pasar Murah Gebrakan dari Disperindag Kutim Dinilai Kurang Efektif

Disperindag Adakan Pasar Murah, Faisal Rachman Nilai Kurang Efektif
Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Faizal Rachman

SANGATTAPemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah menggelar operasi pasar murah beberapa waktu lalu, hal ini dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi akibat dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Terkait kegiatan pasar murah tersebut, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman menilai pasar murah yang hanya dilakukan satu sampai dua kali dalam satu tahun ini kurang efektif dalam mengendalikan harga bahan pokok.

“Pasar murah dilakukan satu sampai dua kali dalam satu tahun, lalu setelahnya bagaimana, sedangkan konsumsi ini sifatnya harian,” ucapnya.

Sebab pelaksanaannya tidak bisa setiap hari, ia meminta Disperindag memikirkan cara lain seperti pendistribusian barang ke tiap-tiap kecamatan.

Namun Faizal mengerti, jika saat ini kendala utama selain akses jalan yang kurang memadai juga sulitnya mendapatkan BBM solar.

“Ini mengakibatkan kelangkaan barang, sehingga harganya semakin naik. Jadi bagian mana yang mau mengendalikan harga barang,” terangnya.

Faizal juga menuturkan, Disperindag harus berkolaborasi dengan Polres Kutim dan SPBU guna mendapatkan BBM jenis solar, khusus untuk kendaraan pendistribusian barang dari Sangatta ini.

Selain Pulo Mas, Disperindag juga diminta membackup distributor lainnya untuk mendapatkan harga murah yang kemudian didistribusikan ke kecamatan.

“Tetapi dengan meminta jaminan ke mereka, bahwa suplai barang disana aman, dan harga stabil. Inikan merupakan solusi juga,” imbuhnya.

Kendati demikian, Faisal juga mengapresiasi langkah yang diambil oleh Disperindag dengan mengadakan pasar murah tersebut.

Yang dinilainya sebagai salah satu solusi dari pengendali inflasi selain dari inspeksi mendadak (sidak) yang sering dilakukan Disperindag ke sejumlah pasar.

“Nah setelah ada pasar murah ini pemerintah harus melaksanakan program yang memberi jaminan distributor ini bisa menyalurkan barang, sehingga tidak ada kenaikan harga yang signifikan,” tandasnya. (Bk*3/yr)