SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Hepnie Armansyah, memberikan tanggapannya terkait perjalanan dinas yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan rapat internal, yang sering dilaksanakan di luar daerah, terutama di Samarinda dan Balikpapan.
Hepnie menyatakan bahwa jika perjalanan dinas tersebut terkait dengan Bimtek yang melibatkan pihak ketiga sebagai penyelenggara, maka dirinya tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut. Namun, jika perjalanan dinas tersebut adalah rapat internal antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), seharusnya lebih baik jika dilakukan di Kutim itu sendiri.
Selain itu, Hepnie juga mengajukan pertanyaan apakah perjalanan dinas yang sering dilakukan di luar daerah ini merupakan salah satu cara untuk menyerap anggaran yang besar.
“Kalau Bimtek, bisa jasa diluar, karena terkait dengan pihak ke tiga. Tapi kalau memang bisa dilakukan di Kutim, di Kutim saja. Hanya saja, kalau untuk rapat-rapat antara SKPD atau internal lingkungan Pemkab Kutim, untuk apa. Atau mungkin ini salah satu cara serap anggaran yang besar ini kali ya?” ucap Hepnie.
Hepnie menegaskan bahwa jika rapat internal DPRD selalu dilakukan di kantor, maka sebaiknya pemerintah juga melaksanakan rapat-rapatnya di dalam Kutim. Melakukan rapat di luar daerah dianggap tidak etis.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kutim, Joni, mengakui menerima keluhan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait banyaknya perjalanan dinas OPD ke luar Kutim dengan berbagai alasan. Namun, DPRD tidak dapat memberikan jawaban karena tidak mendapatkan informasi. Joni menyatakan akan mengajukan pertanyaan kepada pemerintah terkait hal ini dalam waktu dekat. (hu02)